PARBOABOA, Pematang Siantar - Kerusakan Jalan Pane, Kecamatan Siantar Timur, Kota Pematang Siantar, Sumatra Utara mulai mengganggu aktivitas masyarakat. Salah satunya Rocky (35), warga yang tinggal dan berjualan di Jalan Pane.
Rocky menyebut, kondisi Jalan Pane cukup padat, karena sering dilalui kendaraan besar dan bermuatan, terutama di malam hari, karena jalan tersebut merupakan alternatif menuju jalan Lintas Tengah Sumatera.
Seringkali Rocky merasa tidurnya terganggu imbas getaran dari kendaraan yang melewati jalan rusak tersebut di malam hari.
"Belum lagi truk bermuatan besar, suara dan getarannya itu jadi ganggu pas malam hari, bangun terus tiap malam, sampai terdengar di belakang rumah, sepanjang 10 meter, entah kapanpun diperbaiki," ketusnya kepada Parboaboa. Kamis (18/5/2023).
Rocky menjelaskan, penerangan di Jalan Pane juga minim, sehingga dengan kondisi jalan yang rusak dan berlubang, rawan terjadinya kecelakaan.
“Sering ada pengendara jatuh karena tidak tahu kalau jalannya rusak. Kadang dari arah kantor STTC (Sumatra Tobacco Trading Company) maupun arah SMP Methodist, kadang pun mereka (pengendara) melintas berusaha menghindari lubang dan terjadi kecelakaan, bahkan tidak jarang ikut terperosok ke lubang yang menganga di badan jalan,” katanya.
Rocky mengaku, kondisi jalan rusak tersebut terjadi bertahun-tahun dan belum ada penanganan dari Pemerintah Kota Pematang Siantar.
"Bulan Oktober tahun 2022, lalu, warga pernah juga yang menimbun lubang di jalan ini. Gotong royong dan dana secara swadaya, namun sekarang sudah terlihat rusak lagi, kan nampak itu ditambal saja dan ala kadarnya," katanya saat menunjuk jalan yang sudah berlubang dan mengelupas yang dikerjakan warga setempat," katanya.
Hal senada disampaikan Anton Purba (62), warga jalan Pane, Kecamatan Siantar Timur.
Ia berharap Pemerintah Kota Pematang Siantar dan dinas terkait segera memperbaiki kerusakan jalan tersebut agar lalu lintas di Jalan Pane lancar.
"Segera diperbaiki, dan jangan lama-lama lagi, kalau bisa perbaikan jalan awet dan tidak masuk kembali dianggarkan di tahun-tahun berikutnya," katanya kepada Parboaboa.
Ia meminta Pemerintah Kota Pematang Siantar nantinya memperhatikan pengerjaan jalan, terutama terkait kualitas jalan, tidak sekedar tambal sulam saja.
"Kalau bisa dikorek aja jalannya, buat ulang pengaspalannya, tidak betul itu jalan sistem tambal sulam, begitu juga bahan-bahannya, kualitas terbaik, jangan asal-asal dipilih," tegas Anton.
Pantauan dari tim Parboaboa, kerusakan jalan milik Pemerintah Kota Pematang Siantar itu hampir di sepanjang 600 meter. Lubang-lubang berdiameter lebih dari 30 centimeter juga terlihat di sepanjang jalan. Tampak pula aspal jalan yang mulai mengelupas.
Menanggapi keluhan warga ini, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pematang Siantar, Junaedi Antonius Sitanggang menyebut akan segera melakukan perbaikan dan pemeliharaan.
"Itu akan segera diperbaiki, dan sudah masuk dalam anggaran untuk tahun ini, untuk rekanan nanti dikabari," tutupnya lewat aplikasi perpesanan.