Halima | Nasional | 24-08-2023
PARBOABOA – Indonesia adalah rumah bagi 17.001 pulau dan lebih dari 300 kelompok etnis yang berbicara lebih dari 700 bahasa berbeda.
Dalam keanekaragaman ini, prinsip Bhinneka Tunggal Ika menjadi landasan kuat untuk persatuan bangsa Indonesia.
Tak hanya itu, Bhinneka Tunggal Ika juga mengajarkan pentingnya menghormati perbedaan dan memperlakukan semua individu dengan adil dan setara.
Melalui sejarahnya yang panjang, prinsip bangsa Indonesia ini telah menjaga persatuan dan mengatasi perbedaan.
Hal ini juga menjadi cerminan dalam semangat gotong-royong, menghargai perayaan suatu kelompok seperti Idul Fitri, Natal, Nyepi, dan lainnya.
Ini tentu bukan hanya sekadar slogan, tetapi representasi nyata dari semangat dan tekad bangsa untuk tetap bersatu meskipun dalam keragaman yang begitu kaya.
Untuk mempelajari prinsip Bhinneka Tunggal Ika, berikut pembahasan selengkapnya dalam ulasan berikut ini.
Bhinneka Tunggal Ika adalah semboyan nasional Indonesia yang berasal dari bahasa Jawa Kuno. Secara harfiah, dapat diterjemahkan sebagai "Berbeda-beda tetapi tetap satu".
Hal ini mencerminkan prinsip inklusif bahwa meskipun masyarakat Indonesia memiliki keragaman etnis, budaya, agama, dan bahasa, mereka tetap harus bersatu dan hidup harmonis sebagai satu bangsa.
Dilansir dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), bila diartikan tiap kata, bhinneka artinya beraneka ragam. Tunggal artinya satu, dan ika berarti itu. Jadi, secara harfiah berarti “Berbeda-beda tetapi tetap satu”.
Ini merupakan konsep penting bagi Indonesia yang melampaui simbolisme, di antaranya sebagai berikut:
Keragaman adalah kekuatan bagi Indonesia. Memanfaatkannya akan hasilkan pemahaman kaya, solusi kreatif, dan adaptasi terhadap tantangan.
Hidup berdampingan dalam harmoni mencegah konflik di tengah keberagaman agama, budaya, dan etnis.
Setiap individu dan kelompok berhak diakui dan dihormati dalam identitas dan keyakinannya. Ini menciptakan penghargaan terhadap hak asasi manusia.
Konsep ini membentuk identitas nasional unik yang inklusif dan harmonis. Indonesia menjadi contoh persatuan dalam keragaman.
Semboyan ini mengajarkan nilai-nilai universal seperti kesederhanaan, saling menghormati, dan persatuan, relevan secara lokal dan global.
Konsep ini mencegah ekstremisme dan radikalisme, mendukung dialog dan toleransi dalam mengatasi perbedaan.
Persatuan dalam keragaman berfungsi sebagai perekat sosial dan politik, mendukung pembangunan nasional.
Semboyan ini menyebarkan citra positif Indonesia sebagai negara inklusif dan damai di panggung internasional.
Berikut ini adalah poin-poin yang menjelaskan apa makna semboyan Bhinneka Tunggal Ika:
Makna utama dari semboyan nasional Indonesia ini adalah menyatukan masyarakat Indonesia yang beragam dalam satu kesatuan bangsa. Konsep ini menekankan bahwa perbedaan budaya, agama, suku, dan bahasa tidak boleh menjadi penghalang bagi persatuan dan kebersamaan.
Semboyan ini bertujuan mendorong untuk lebih menghormati perbedaan antarindividu dan kelompok dalam masyarakat. Ini menunjukkan pentingnya penghargaan terhadap identitas dan keyakinan masing-masing individu.
Konsep ini mengajarkan bahwa keragaman adalah kekuatan bagi suatu bangsa. Dalam keragaman, terdapat berbagai pandangan, kreativitas, dan pemikiran yang dapat membawa kemajuan dan inovasi.
Semboyan ini mengedepankan nilai-nilai toleransi dan harmoni. Ini mendorong masyarakat untuk hidup bersama secara damai meskipun memiliki perbedaan, menghindari konflik yang dapat merusak persatuan.
Konsep ini mengakui hak asasi manusia untuk memiliki keyakinan dan identitas masing-masing. Setiap individu memiliki hak untuk diakui dan dihormati dalam hal ini.
Makna Semboyan ini melibatkan keterbukaan dan penerimaan terhadap perbedaan. Masyarakat diajarkan untuk menerima perbedaan sebagai bagian alami dari kehidupan bersama.
Konsep ini menciptakan citra positif Indonesia di mata dunia. Sebagai contoh kerukunan dalam keragaman, Indonesia menjadi teladan dalam membangun harmoni di tengah masyarakat yang beragam.
Semboyan nasional ini adalah sumber nilai-nilai positif yang dapat diajarkan kepada generasi muda. Ini membantu menciptakan generasi yang menghargai keragaman dan menjunjung tinggi persatuan.
Dengan mengedepankan toleransi dan penghormatan, konsep ini berkontribusi pada pencegahan konflik sosial yang dapat mengganggu stabilitas negara.
Semboyan ini mengingatkan bahwa meskipun memiliki perbedaan, masyarakat Indonesia memiliki tujuan bersama dalam membangun negara yang lebih baik dan maju.
Berakar dari budaya dan sastra Jawa Kuno, terutama dalam naskah kakawin "Sutasoma" yang ditulis oleh Mpu Tantular pada abad ke-14.
Awalnya bukan semboyan nasional, tetapi sebuah frasa dalam bahasa Jawa Kuno yang merujuk pada konsep persatuan dalam keragaman.
Naskah "Sutasoma" menceritakan kisah Sutasoma, seorang pangeran yang berjuang untuk menyebarluaskan ajaran kebajikan dan kesejahteraan.
Dalam naskah ini, pada bagian ke-139, terdapat kalimat yang kemudian menjadi frasa Bhinneka Tunggal Ika.
Kalimat tersebut adalah "Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrwa" yang dalam terjemahan modern berarti "Berbeda-beda tetapi tetap satu, tidak ada yang luput dari hukum."
Makna awal dari semboyan ini dalam naskah ini adalah tentang keragaman dunia yang diakui, namun tetap menjadi bagian dari harmoni yang lebih besar.
Frasa ini menggambarkan konsep bahwa keberagaman dan perbedaan dalam dunia ini tidak menghalangi tercapainya kesatuan dan keseimbangan.
Penggunaan frasa ini sebagai semboyan nasional Indonesia dimulai pada masa awal kemerdekaan.
Pada tahun 1945, saat penyusunan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia, frasa ini diadopsi sebagai lambang persatuan dalam keragaman budaya, etnis, agama, dan pandangan.
Semboyan ini secara resmi dideklarasikan sebagai semboyan nasional melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia pada tanggal 11 Februari 1950.
Sejak saat itu, frasa tersebut menjadi lambang semangat inklusivitas dan pluralisme Indonesia.
Konsep ini diperkuat dalam Pancasila, di mana sila kelima "Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia" menegaskan bahwa bangsa Indonesia percaya dalam persatuan dalam keragaman, dan sila ini sering dikaitkan dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
Apa fungsi dari Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan berbangsa dan bermasyarakat di Indonesia sebagai berikut:
Semboyan ini menjadi dasar untuk memelihara keselarasan sosial di Indonesia. Prinsip ini mengajarkan tentang nilai-nilai toleransi, menghormati satu sama lain, serta hidup selaras dalam harmoni meskipun berbeda suku, agama, ras, dan budaya.
Semboyan ini mendorong masyarakat Indonesia untuk menghargai perbedaan dalam suku, agama, ras, dan budaya. Prinsip ini mengilhami untuk mengakui serta menghormati hak-hak individu dan kelompok dalam menjalankan keyakinan dan budaya masing-masing.
Semboyan ini menegaskan pentingnya kebersamaan di tengah perbedaan. Prinsip ini mengajarkan bahwa walaupun beragam, bangsa Indonesia tetaplah satu kesatuan yang tak terpisahkan. Tujuannya adalah menguatkan ikatan persatuan dan kerjasama antara warga negara untuk meraih perkembangan bersama.
Semboyan ini mendorong penghargaan terhadap keanekaragaman budaya di Indonesia. Prinsip ini mengajarkan betapa pentingnya menjaga serta memelihara kekayaan budaya beragam sebagai identitas bangsa yang kaya dan berwarna.
Semboyan ini menjadi lambang dari keberagaman dan persatuan dalam konteks kehidupan nasional Indonesia. Prinsip ini memperkuat identitas nasional sebagai bangsa yang beraneka ragam namun tetap bersatu dalam semangat persatuan, kesetaraan, dan keadilan.
Semboyan ini memiliki tujuan untuk mendorong pengembangan semangat apresiasi terhadap keragaman. Tanpa perspektif ini, kemajuan kedaulatan dan kebebasan Indonesia sebagai negara akan sulit dicapai.
Landasan cita-cita tersebut membentuk dasar bagi semangat nasionalisme di kalangan masyarakat Indonesia.
Misi kebangkitan nasionalisme yang dipimpin oleh prinsip Bhinneka Tunggal Ika adalah untuk menanamkan komitmen dan dedikasi terhadap kesejahteraan masyarakat dan keselamatan bangsa.
Arti dari semboyan Bhinneka Tunggal Ika adalah bahwa meskipun terdapat keberagaman, bangsa Indonesia tetap bersatu dalam persatuan.
Berikut adalah contoh penerapan konsep ini dalam berbagai konteks:
Bhineka Tunggal Ika adalah inti dari identitas nasional Indonesia. Dalam masyarakat yang begitu beragam, prinsip ini menjadi panduan untuk membangun persatuan yang kuat di tengah-tengah perbedaan.
Dengan menghormati nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, Indonesia dapat terus menjadi contoh gemilang tentang bagaimana keragaman bisa menjadi kekuatan dalam membangun bangsa yang bersatu.
Editor : Sari
Tag : #sejarah #bhinneka tunggal ika #nasional #pengertian bhinneka tunggal ika #sejarah bhinneka tunggal ika