parboaboa

Drama Adalah: Pengertian, Ciri-ciri, Unsur, Struktur, Jenis, Fungsi dan Kaidah Kebahasaan

Ratni Dewi Sawitri | Sains | 10-07-2023

Drama (Foto: Parboaboa/Ratni)

PARBOABOA – Drama adalah salah satu genre dalam seni pertunjukan yang menceritakan sebuah kisah melalui aksi dan dialog yang dilakukan oleh para aktor dan aktris di atas panggung atau dalam bentuk audiovisual.

Dalam panggung teater, drama mengandalkan kemampuan para aktor dalam menghidupkan karakter dan menyampaikan emosi melalui penampilan langsung.

Aktor memainkan peran yang ditugaskan dalam naskah drama, menggunakan intonasi suara, gerakan tubuh dan eskperesi wajah untuk membawa karakter dan cerita ke kehidupan. Mereka juga berinteraksi satu sama lain dalam adegan-adegan yang terorganisi.

Drama juga dapat merujuk pada reaksi atau konflik yang berlebihan atau berlebihan dalam kehidupan nyata. Misalnya, seseorang yang terlibat dalam pertengkaran atau konflik dengan emosi yang intens dapat dikatakan sedang "berdrama". 

Dalam drama, teknik pernapasan yang baik sangat penting bagi para aktor dan aktris. Salah satu alasan perlunya berlatih pernapasan dalam memerankan drama adalah dapat membantu mereka mengendalikan suara, emosi, dan energi saat berakting.

Nah, untuk memahami lebih mendalam tentang pengertian drama adalah. Berikut ini Parboaboa akan menjelaskan secara mendalam lengkap dengan, ciri-ciri, struktur, jenis, fungsi dan perannya dalam pendidikan. Simak penjelasannya  di bawah ini.

Pengertian Drama

Pengertian drama (Foto: Parboaboa/Ratni)

Drama adalah jenis karya sastra yang ditulis dengan tujuan untuk dipentaskan di depan penonton. Jenis tulisan ini ditulis dalam bentuk naskah drama, dan cerita yang diceritakan melalui dialog karakter yang diperankan oleh para pemainnya.

Dikutip dari buku Seni Drama oleh Rohana dan Nur Indah, drama berasal dari bahasa Yunani, yaitu draomai yang berarti berbuat, bertindak, dan sebagainya.

Pengertian Drama Menurut Para Ahli

Pengertian drama menurut para ahli (Foto: Parboaboa/Ratni)

Berikut adalah beberapa pengertian drama menurut para ahli:

  • Aristoteles

Menurut Aristoteles, drama adalah bentuk karya sastra yang diungkapkan melalui dialog dan tindakan para karakter. Dalam karyanya "Poetics," ia menyatakan bahwa drama terdiri dari alur (plot), karakter, bahasa, pemakaian musik, dan spektakel.

  • M.H. Abrams

Menurut M.H. Abrams, seorang kritikus sastra terkenal, drama adalah suatu bentuk sastra yang diwujudkan dalam bentuk pertunjukan, yang melibatkan pandangan visual dan auditif. Ia juga menekankan bahwa drama memiliki tujuan komunikatif yang kuat.

  • Oscar G. Brockett

Oscar G. Brockett, seorang ahli teater, mendefinisikan drama adalah sebagai suatu bentuk seni pertunjukan yang melibatkan aksi yang disajikan di hadapan penonton. Drama melibatkan kolaborasi antara penulis naskah, sutradara, aktor, dan elemen-elemen lainnya.

  • Martin Esslin

Martin Esslin, seorang kritikus drama terkenal, mengemukakan bahwa drama adalah bentuk sastra yang menggabungkan kata-kata, tindakan, dan gerak tubuh untuk menciptakan pengalaman artistik yang holistik.

Pengertian drama tersebut memberikan pemahaman dasar tentang bentuk seni pertunjukan yang luas dan kompleks. Sementara itu, pengertian dan pendapat drama juga dapat bervariasi sesuai dengan konteks, teori, dan pandangan individu lainnya.

Ciri-ciri Drama

Ciri drama (Foto: Parboaboa/Ratni)

Berikut ini ciri-ciri drama adalah sebagi berikut:

  • Drama harus memiliki tokoh atau karakter yang diperankan oleh manusia, wayang, atau boneka.
  • Dalam drama terdapat konflik atau ketegangan yang menjadi inti dari cerita drama.
  • Semua kisah dalam cerita drama disampaikan dalam bentuk dialog, baik dialog antartokoh maupun dialog tokoh dengan dirinya sendiri (monolog).
  • Durasi waktu pementasan drama dapat berlangsung selama sekitar tiga jam.
  • Pementasan drama biasanya dilakukan di atas panggung yang telah dilengkapi beberapa perlengkapan dan peralatan untuk menghidupkan suasana.

Unsur Drama

Unsur drama (Foto: Parboaboa/Ratni)

Unsur berikut yang paling berpengaruh dalam keberhasilan pementasan drama adalah sebagai berikut:

  • Plot (Alur)

Plot adalah rangkaian peristiwa atau tindakan yang terjadi dalam drama. Plot mencakup pengenalan, perkembangan konflik, puncak konflik, dan penyelesaian cerita.

  • Karakter

Karakter adalah tokoh-tokoh dalam drama yang memiliki peran dan sifat yang berbeda. Karakter-karakter ini berinteraksi satu sama lain dan membawa cerita ke depan.

  • Dialog

Dialog adalah percakapan antara karakter dalam drama. Dialog digunakan untuk mengungkapkan pemikiran, perasaan, dan informasi yang penting dalam cerita.

  • Tema

Tema adalah ide pokok atau pesan yang ingin disampaikan oleh penulis drama. Tema dapat berupa konflik sosial, perubahan pribadi, cinta, kekuasaan, atau tema lainnya.

  • Setting (Latar)

Setting adalah tempat dan waktu di mana cerita drama berlangsung. Setting dapat mencakup lokasi fisik, suasana, dan konteks historis atau budaya.

  • Tindakan (Action)

Tindakan mencakup gerak fisik, gesture, dan aksi yang dilakukan oleh para karakter dalam drama. Tindakan ini membantu menghidupkan cerita dan memperkuat pengungkapan emosi.

  • Nuansa (Tone)

Nuansa mengacu pada suasana atau perasaan yang dihasilkan dalam drama. Nuansa dapat berupa humor, tragedi, ironi, atau emosi lainnya yang tercermin dalam dialog, tindakan, dan penggunaan bahasa.

  • Konflik

Konflik adalah pertentangan atau masalah yang dihadapi oleh karakter-karakter dalam drama. Konflik ini menciptakan ketegangan dan memperkuat plot cerita.

  • Resolusi

Resolusi adalah penyelesaian atau akhir dari konflik dalam drama. Resolusi dapat berupa katharsis (pemurnian emosi), pemecahan masalah, atau hasil yang mengubah keadaan.

Struktur Drama

Berikut yang merupakan struktur drama adalah sebagai berikut: 

  • Babak atau episode, yaitu bagian dari naskah drama yang merangkum peristiwa di suatu tempat dengan urutan waktu tertentu.
  • Adegan, yaitu bagian dari drama yang menunjukkan terjadinya perubahan peristiwa, ditandai dengan terjadinya pergantian setting waktu, tempat, dan tokoh.
  • Dialog, yaitu percakapan yang dilakukan oleh dua atau beberapa tokoh dalam drama. Dialog merupakan hal utama yang membedakan drama dengan karya sastra lainnya.
  • Prolog, yaitu kata pengantar ketika akan masuk sebuah drama yang memberikan gambaran umum tentang pertunjukan yang bakal dipentaskan.
  • Epilog, yaitu bagian akhir dari sebuah drama di mana isinya menjelaskan kesimpulan, makna, dan pesan dari drama yang dipentaskan.

Jenis-jenis Drama

Berikut ini beberapa macam drama yang terbagi menurut karakteristiknya, yaitu sebagai berikut:

1. Drama berdasarkan penyajian tokoh

Berdasarkan penyajian tokoh drama dibagi menjadi:

  • Tragedi, penuh dengan kesedihan.
  • Komedi, penuh dengan hal-hal yang lucu.
  • Tragekomedi, sebuah perpaduan antara komedi dan tragedi.
  • Melodrama, dialog yang diucapkan diiringi melodi atau musik.
  • Opera, drama yang dialognya dinyanyikan dan diiringi dengan musik.
  • Farce, menyerupai dagelan, namun tidak sepenuhnya berupa dagelan.
  • Tablo, drama yang mengedepankan unsur gerak di mana para pemainnya tidak mengucap dialog sama sekali, namun hanya melakukan gerakan tertentu.
  • Sendratari, yaitu gabungan antara seni drama dengan seni tari. 

2. Drama berdasarkan sarana pentas

Berdasarkan sarana pentas drama dibagi menjadi:

  • Drama teater yang lebih menonjolkan dialog adalah drama panggung. Drama panggung, dimainkan oleh aktor di atas panggung.
  • Drama radio, jenis drama yang tidak dapat dilihat dan tidak dapat diraba, namun hanya dapat didengarkan.
  • Drama televisi, sama dengan drama panggung hanya saja tidak dapat diraba langsung.
  • Drama film, memanfaatkan sebuah layar lebar dan dapat pula dipertontonkan di bioskop.
  • Drama wayang, diiringi dengan sebuah pegelaran wayang.
  • Drama boneka, di mana para tokoh dalam sebuah drama itu digambarkan melalui penggunaan sarana boneka yang dimainkan oleh beberapa orang sebagai pemain dalam drama.

3. Drama berdasarkan ada atau tidak naskah

Naskah drama adalah sebuah teks yang menggambarkan kehidupan dan watak manusia melalui tingkah laku (akting) yang dipentaskan.

Berdasarkan ada atau tidaknya naskah, drama dibagi menjadi:

  • Drama tradisional (tidak ada naskah)
  • Drama modern, yaitu tontonan drama yang menggunakan naskah.

Fungsi Drama

Drama memiliki berbagai fungsi yang penting dalam konteks seni pertunjukan dan pendidikan, antara lain:

1. Fungsi Hiburan

Salah satu fungsi utama drama adalah menghibur penontonnya. Drama memberikan pengalaman yang menyenangkan melalui cerita yang menarik, aksi panggung yang menarik, dan humor yang menggelitik.

Drama sebagai bentuk hiburan dapat menghilangkan kejenuhan, memberikan kesenangan, dan memberikan kesempatan untuk melarikan diri sejenak dari rutinitas sehari-hari.

2. Fungsi Edukatif

Drama memiliki potensi besar sebagai alat pembelajaran. Drama dalam pendidikan dapat digunakan untuk mengajarkan berbagai konsep, nilai, dan keterampilan.

Melalui drama, pelajar dapat belajar tentang sejarah, budaya, sastra, moralitas, serta mengembangkan keterampilan berkomunikasi, kerja tim, dan berpikir kritis.

3. Fungsi Ekspresi dan Kreativitas

Drama memungkinkan para aktor dan penonton untuk mengekspresikan diri dan berkreasi. Bagi aktor, drama adalah wadah untuk mengungkapkan emosi, mengeksplorasi karakter, dan mewujudkan kreativitas mereka.

Bagi penonton, drama memberikan kesempatan untuk merespons dan terhubung dengan cerita serta mengembangkan pemahaman dan interpretasi mereka sendiri.

4. Fungsi Sosial dan Kebudayaan

Drama juga memiliki peran penting dalam membangun ikatan sosial dan mempertahankan warisan budaya. Melalui drama, cerita-cerita tradisional dan nilai-nilai budaya dapat dihidupkan kembali dan disampaikan kepada generasi muda.

Drama juga dapat mengangkat isu-isu sosial yang relevan, menyuarakan kebenaran, dan mendorong perubahan sosial.

5. Fungsi Refleksi dan Kontemplasi

Drama mengajak penonton untuk merenung dan mempertanyakan berbagai aspek kehidupan. Melalui karakter-karakter dan cerita yang kompleks, drama dapat memicu pemirsa untuk berpikir lebih dalam tentang nilai-nilai, moralitas, dan konflik dalam kehidupan.

Drama memberikan kesempatan bagi penonton untuk melihat diri mereka sendiri, mengenali perasaan dan pengalaman manusia yang universal, dan mempertanyakan paradigma yang ada.

6. Fungsi Terapi

Drama artinya dapat memiliki fungsi terapeutik. Drama terapi digunakan sebagai alat untuk membantu individu mengatasi masalah emosional, sosial, dan psikologis.

Melalui peran dan improvisasi, drama dapat membantu dalam pemulihan trauma, meningkatkan keterampilan sosial, dan memperkuat kepercayaan diri.

Kaidan Kebahasaan Drama

Dalam menulis drama, terdapat beberapa kaidah kebahasaan yang perlu diperhatikan. Beberapa kaidah kebahasaan dalam drama adalah sebagai berikut:

1. Dialog

Dialog merupakan elemen utama dalam drama. Penulis harus menghasilkan dialog yang alami, menggambarkan karakter dengan jelas, dan memiliki aliran yang lancar. Dialog harus sesuai dengan karakter, mencerminkan kepribadian, latar belakang, dan peran masing-masing tokoh.

2. Naskah

Naskah drama harus diatur secara terstruktur dengan jelas. Bagian-bagian seperti adegan, babak, dan perubahan tempat harus ditandai dengan jelas. Setiap perubahan dalam naskah harus terindentasi dengan benar untuk membedakan antara karakter dan tindakan.

3. Punctuation

Penggunaan tanda baca, seperti koma, titik, tanda seru, dan tanda tanya, sangat penting dalam menulis drama. Tanda baca harus ditempatkan dengan benar untuk menggambarkan intonasi, jeda, dan ekspresi dalam dialog.

4. Petunjuk Panggung

Petunjuk panggung digunakan untuk memberikan instruksi kepada para aktor dan sutradara dalam melakukan aksi dan pengaturan panggung. Petunjuk panggung drama adalah harus ditempatkan dalam tanda kurung dan ditulis dengan jelas, sehingga dapat membantu pengertian dan interpretasi dalam pementasan.

5. Bahasa dan Gaya

Bahasa yang digunakan dalam dialog harus sesuai dengan karakter, konteks, dan setting cerita. Penggunaan gaya bahasa seperti gaya formal atau informal, aksen, dialek, atau bahasa khas tertentu harus konsisten dengan karakter yang digambarkan.

6. Narasi dan Deskripsi

Selain dialog, drama juga dapat mencakup narasi atau deskripsi tertentu. Narasi dan deskripsi ini harus digunakan dengan bijak dan terbatas, menggambarkan situasi, latar belakang, atau tindakan yang tidak dapat ditampilkan secara langsung di atas panggung.

7. Musik dan Efek Suara

Jika ada penggunaan musik atau efek suara dalam drama, penulis harus menyertakan petunjuk khusus mengenai penggunaannya. Petunjuk ini harus diberikan dengan jelas, mencakup jenis musik atau efek suara yang diinginkan, waktu penggunaan, dan cara implementasinya.

8. Kesesuaian Waktu dan Tempat

Drama harus memperhatikan kesesuaian waktu dan tempat dalam cerita yang disampaikan. Penulis harus memberikan informasi yang jelas tentang setting waktu dan tempat agar penonton dapat memahami konteks cerita.

9. Kesesuaian Karakter dan Tindakan

Setiap tindakan atau dialog yang dilakukan oleh karakter harus konsisten dengan kepribadian dan motivasi mereka. Konsistensi ini membantu membangun karakter yang kuat dan memberikan kesan yang lebih autentik kepada penonton.

Peran Drama dalam Dunia Pendidikan

Pengaruh drama dalam pendidikan sangatlah signifikan. Drama dapat menjadi alat yang efektif dalam mengembangkan berbagai aspek kognitif, emosional, sosial, dan keterampilan berpikir kritis pada para pelajar.

Berikut ini beberapa pengaruh positif drama dalam pendidikan:

  • Kreativitas dan Imajinasi

Melalui drama, para pelajar diajak untuk menggunakan imajinasi mereka dan berkreasi dalam menciptakan karakter, alur cerita, dan situasi. Hal ini dapat meningkatkan kreativitas mereka serta membantu mengembangkan kemampuan berpikir di luar kotak.

  • Kemampuan Komunikasi

Drama melibatkan interaksi sosial, berdialog, dan pemahaman karakter. Pelajar akan belajar berkomunikasi secara efektif, mengembangkan keterampilan mendengarkan, dan memahami peran dan perspektif orang lain. Ini akan berguna dalam berkomunikasi sehari-hari maupun dalam situasi profesional di masa depan.

  • Percaya Diri dan Ekspresi Diri

Melalui drama, pelajar diberikan kesempatan untuk tampil di depan orang lain, memainkan peran, dan mengekspresikan emosi. Ini membantu meningkatkan rasa percaya diri, kemampuan berbicara di depan umum, serta mengelola dan mengungkapkan emosi dengan tepat.

  • Kolaborasi dan Kerja Tim

Drama mendorong pelajar untuk bekerja sama dalam tim. Mereka belajar bekerja sama, berbagi ide, mendengarkan dan merespons dengan baik, serta menghormati peran dan kontribusi orang lain. Kemampuan untuk berkolaborasi secara efektif merupakan keterampilan yang sangat berharga dalam kehidupan.

  • Pemecahan Masalah dan Berpikir Kritis

Melalui drama, pelajar diajak untuk memahami dan mengatasi konflik, menghadapi tantangan, dan memecahkan masalah yang muncul dalam cerita. Ini membantu melatih kemampuan berpikir kritis, analitis, dan pemecahan masalah, serta mengembangkan kemampuan untuk melihat situasi dari berbagai sudut pandang.

  • Empati dan Pemahaman Budaya

Drama memungkinkan pelajar untuk memasuki dan memahami kehidupan karakter-karakter yang berbeda dari mereka sendiri. Ini dapat meningkatkan empati, pemahaman terhadap perspektif orang lain, serta apresiasi terhadap keberagaman budaya dan pengalaman.

  • Pembelajaran Aktif dan Mengasyikkan

Drama membawa pembelajaran dari teori ke pengalaman langsung. Melalui keterlibatan aktif dalam proses dramatis, pelajar akan lebih terlibat dan memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang topik yang dipelajari. Pembelajaran menjadi lebih menyenangkan, interaktif, dan berkesan.

Drama memiliki beragam jenis, seperti drama komedi, drama romantis, drama historis, atau drama tragedi, yang masing-masing memiliki ciri khasnya sendiri. Drama dapat menjadi sarana yang kuat untuk menyampaikan cerita, mengekspresikan emosi, dan membangkitkan refleksi dalam diri penontonnya.
 

Editor : Sari

Tag : #drama    #pengertian drama    #sains    #struktur drama    #ciri drama    #jenis drama    #fungsi drama    #kaidah kebahasaan drama   

BACA JUGA

BERITA TERBARU