parboaboa

Pria Obesitas di Tangerang Berjuang Melawan Limfedema, Begini Gejalanya

Wenti Ayu | Kesehatan | 10-01-2024

Seorang pria di Tangerang mengalami obesitas dan mengidap kondisi limfedema. (Foto: Istock/Footage)

PARBOABOA, Jakarta - Seorang pria obesitas di Tangerang bernama Engky menjadi sorotan karena memiliki bobot berat badan mencapai 230 kilogram (kg).

Selain obesitas, pasien juga dilaporkan mengidap kondisi limfedema, yakni penyakit yang disebabkan oleh penyumbatan di pembuluh getah bening yang membuat kaki kirinya seberat mencapai 50 kg.

Pasien saat ini tengah menjalani perawatan intensif di ICU RSUD Kabupaten Tangerang.

Menurut Kepala Humas Publikasi dan Informasi RSUD Kabupaten Tangerang, Hilwani, pasien yang mengalami obesitas hingga beratnya mencapai 230 kg ini, perlu diberikan penanganan khusus. 

Pihaknya pun mengerahkan empat dokter spesialis dari tim kesehatan RSUD Kabupaten Tangerang.

Dari hasil pemeriksaan awal, tim medis pertama-tama melakukan stabilisasi hemodinamik dan evaluasi untuk memonitor tekanan darah serta beberapa penyakit penyerta yang telah diderita oleh Engky.

Ia menyebutkan bahwa pasien yang sebelumnya diketahui telah mengidap penyakit limfedema pada kaki kirinya itu, juga mengalami penyakit kencing manis dan darah tinggi.

Kendati demikian, dengan kondisi tersebut pihak RSUD Tangerang akan mengevaluasi serta berkoordinasi dengan pihak terkait untuk selanjutnya direncanakan dirujuk ke RSCM.

Lantas, Apa Itu Limfedema?

Melansir Medical News Today, Limfedema merujuk pada pembengkakan jaringan yang disebabkan oleh penumpukan cairan berisi protein, yang seharusnya mengalir melalui sistem limfatik tubuh.

Meskipun umumnya memengaruhi lengan atau kaki, kondisi ini juga dapat terjadi di dinding dada, perut, leher, dan alat kelamin.

Limfedema terjadi ketika pembuluh getah bening tidak dapat menyampaikan cairan getah bening dengan memadai, biasanya dari lengan atau kaki. 

Kerusakan pada pembuluh getah bening menyebabkan sumbatan, menghambat aliran cairan getah bening, dan menghasilkan pembengkakan di area tertentu pada tubuh.

Penyebab Limfedema

Penderita kanker sering mengalami limfedema karena pertumbuhan sel kanker di sekitar pembuluh atau kelenjar getah bening dapat menghambat aliran getah bening. 

Selain itu, pengobatan kanker seperti radioterapi atau operasi pengangkatan tumor dapat merusak saluran getah bening. 

Limfedema juga bisa dialami oleh penderita kaki gajah karena infeksi cacing filaria, serta oleh mereka yang memiliki penyakit genetik tertentu.

Hubungan dengan Obesitas

Obesitas dapat meningkatkan risiko terkena limfedema. Menurut penelitian tahun 2023 yang dikutip oleh Medical News Today, obesitas erat kaitannya dengan limfedema karena dapat mengubah fungsi limfatik. 

Studi pada tahun 2020 menunjukkan bahwa obesitas dapat menyebabkan peradangan pada sistem limfatik, mengurangi aliran getah bening, dan menyebabkan kebocoran pembuluh limfatik, akhirnya mengakibatkan limfedema.

Studi tahun 2016 juga melaporkan bahwa limfedema akibat obesitas dapat berkembang di bagian bawah tubuh jika BMI seseorang melebihi 50, dan di bagian atas jika BMI melebihi 80. Limfedema pada penderita obesitas dapat signifikan memengaruhi kualitas hidup mereka.

Gejala Limfedema

Gejala limfedema mencakup pembengkakan di tungkai dan lengan. 

Pembengkakan ini bisa ringan dan tidak disadari, namun pada kasus berat, tungkai atau lengan yang membengkak dapat terasa nyeri, berat, atau kaku, membuat penderitanya kesulitan bergerak. 

Meningkatnya pemahaman terhadap limfedema dapat membantu dalam deteksi dini dan manajemen kondisi ini.

Editor : Wenti Ayu

Tag : #obsesitas    #limfedema    #kesehatan    #gejala limfedema   

BACA JUGA

BERITA TERBARU