parboaboa

Gempa Tektonik Adalah: Pengertian, Penyebab, Dampak, dan Contoh Peristiwanya di Indonesia

Ziaggi | Pendidikan | 10-01-2024

Gempa tektonik (Foto: Pixabay)

PARBOABOA - Bencana adalah suatu kejadian atau serangkaian kejadian yang secara tiba-tiba dan luar biasa yang menyebabkan kerusakan, penderitaan, dan gangguan serius dalam kehidupan normal.

Bencana dapat terjadi secara alamiah, seperti gempa bumi, banjir, badai, dan kebakaran hutan. Bencana juga bisa bersifat antropogenik, yang bisa disebabkan oleh aktivitas manusia, seperti kecelakaan industri, konflik bersenjata, atau polusi udara.

Salah satu bencana alam yang sering terjadi di Indonesia adalah gempa bumi. Seperti yang dijelaskan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bahwa setiap hari Indonesia diguncang gempa, baik skala kecil hingga besar.

Salah satu jenis gempa bumi yang menarik untuk dibahas adalah gempa tektonik. Dikutip dari buku yang berjudul Panduan Keselamatan saat Gempa Bumi karya Riza Rismawati (2021), gempa tektonik adalah gempa bumi yang disebabkan oleh pelepasan energi elastis yang tersimpan dalam lempeng tektonik akibat adanya pergerakan atau pergeseran lempang bumi.

Lantas, apa yang dimaksud dengan gempa tektonik? Pada artikel kali ini akan membahas tentang pengertian gempa tektonik, lengkap penyebab, dampak, dan contoh peristiwanya di Indonesia.

Apa itu Gempa Tektonik?

Gempa tektonik (Foto: Pixabay) 

Dikutip dari buku ajar yang berjudul IPA Fisika karya Mikrajuddin, pengertian gempa tektonik adalah gempa yang terjadi akibat peristiwa tektonik, yaitu retakan, pergeseran, atau patahan pada lapisan kulit bumi.

Gempa sejenis ini getarannya sangat kuat dan meliputi wilayah yang luas. Hal ini dikarenakan tenaga yang dihasilkan oleh peristiwa tektonik sangat besar.

Definisi diatas sejalan dengan informasi yang dimuat dalam buku Gempa Bumi karya Ruyani (2023), gempa tektonik adalah gempa bumi yang disebabkan oleh adanya pergeseran lempeng plat tektonik dan tenaga yang dihasilkan sangat besar, karena adanya tekanan antar lempeng batuan dalam perut bumi.

Proses terjadinya gempa tektonik adalah melibatkan pergerakan lempeng tektonik di permukaan bumi. Lempeng tektonik merupakan batuan yang mempunyai sifat elastis sehingga energi yang diterima dari lapisan mantel tersimpan dalam bentuk energi elastis.

Kerak bumi terdiri dari beberapa lempeng tektonik yang saling berinteraksi. Ketika tekanan yang terakumulasi di antara batas lempeng melebihi batas kekuatan bahan, energi dilepaskan dalam bentuk getaran yang kita sebut gempa bumi.

Penyebab Gempa Tektonik

Dikutip dari buku yang berjudul Gempa Bumi Tektonik Menurut Sudut Pandang Fisika karya Dr. Ir. Vina Serevina, M.M, dkk (2023) penyebab terjadinya gempa tektonik adalah pergerakan lempeng tektonik yang diakibatkan adanya arus konveksi magma dalam bumi.

Proses terjadinya fenomena gempa tektonik adalah ketika antar lempeng tektonik saling bersinggungan, dengan kecepatan 4.8-9.6 cm/tahun.

Lempeng tektonik yang saling bersinggungan tersebut menekan satu sama lain, sehingga terjadi patahan atau deformasi yang menghasilkan getaran yang akan merambat menuju permukaan bumi.

Gempa ini sering terjadi di sepanjang zona subduksi (ketika lempeng tenggelam di bawah lempeng lainnya), zona transformasi (ketika lempeng meluncur secara horizontal), atau zona tumbukan (ketika lempeng bertabrakan).

Selain pergerakan lempeng, letusan gunung berapi juga dapat menyebabkan gempa tektonik. Ketika magma naik ke permukaan, tekanan yang dihasilkan dapat mengganggu lapisan batuan di sekitarnya.

Peningkatan tekanan ini dapat memicu retakan dan pergerakan batuan di sekitarnya, yang menghasilkan gempa vulkanik.

Aktivitas di garis patahan (fault line) juga dapat menyebabkan gempa tektonik. Ketika batuan di sepanjang zona patahan tidak dapat menahan tekanan yang terakumulasi, retakan timbul dan energi dilepaskan dalam bentuk gempa.

Dampak Gempa Tektonik

Gempa tektonik (Foto: Pixabay//Angelo_Giardano) 

Gempa tektonik dapat memiliki dampak yang signifikan dan dapat merusak ekosistem bumi. Berikut adalah beberapa dampak umum yang dapat terjadi akibat gempa tektonik:

1. Dapat Mengakibatkan Tsunami

Gempa tektonik di bawah laut, terutama di zona subduksi, dapat menyebabkan tsunami. Gempa yang kuat di dasar laut dapat mendorong kolom air di atasnya dan menciptakan gelombang raksasa yang merambat ke pantai dengan kecepatan tinggi.

Tsunami dapat menyebabkan kerusakan parah, banjir, dan membahayakan nyawa di daerah pesisir.

2. Dapat Mengakibatkan Meletusnya Gunung Berapi

Salah satu dampak gempa tektonik adalah dapat mengakibatkan letusan gunung berapi, yang dapat mengeluarkan abu vulkanik, lava, gas beracun, dan bahkan awan panas.

Letusan gunung berapi dapat memiliki dampak yang sangat merusak pada lingkungan sekitarnya dan ekosistem di sekitarnya.

3. Kerusakan Bangunan dan Infrastruktur

Gempa tektonik dapat merusak bangunan, jembatan, jalan, dan infrastruktur lainnya. Getaran yang kuat dapat menyebabkan retakan, runtuhnya struktur, dan keruntuhan bangunan. Ini dapat mengakibatkan kerugian materiil yang besar dan bahkan mengancam nyawa penduduk.

Mengapa Indonesia Sering Terjadi Gempa Tektonik?

Gempa tektonik di Indonesia sering terjadi karena letak geografisnya yang berada di Cincin Api Pasifik. Cincin Api Pasifik adalah wilayah yang melingkari Samudra Pasifik dan dikenal dengan tingkat aktivitas vulkanik dan seismik tertinggi di dunia.

Beberapa faktor utama yang menyebabkan indonesia sering mengalami gempa tektonik adalah sebagai berikut:

1. Pertemuan Lempeng Tektonik

Dikutip dari laman Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Faktor pertama Indonesia sering terjadi gempa tektonik adalah karena Indonesia terletak di pertemuan tiga lempeng tektonik besar, yaitu Lempeng Indo-Australia di selatan, Lempeng Pasifik di timur, dan Lempeng Eurasia di utara.

Interaksi di antara lempeng-lempeng ini menciptakan zona patahan yang aktif di sepanjang batas lempeng, di mana terjadi pergerakan tektonik yang menyebabkan gempa bumi.

2. Terjadinya Subduksi Lempeng

Faktor kedua yang menyebabkan wilayah indonesia sering mengalami gempa tektonik adalah terjadinya subduksi, yaitu proses ketika lempeng tektonik yang lebih padat dan berat tenggelam di bawah lempeng yang lain.

Subduksi ini menghasilkan zona subduksi yang rentan terhadap gempa tektonik yang kuat, karena terjadinya gesekan dan pergeseran di zona tersebut.

3. Struktur Geologis

Struktur geologis Indonesia juga berperan dalam seringnya terjadi gempa tektonik. Kerak Bumi di wilayah ini terdiri dari batuan yang rapuh dan rentan terhadap pergerakan tektonik.

Selain itu, Indonesia juga memiliki banyak pulau dengan topografi yang berbukit-bukit dan pegunungan, yang dapat mempengaruhi distribusi dan intensitas gempa.

Contoh Gempa Tektonik di Indonesia

Gempa tektonik (Foto: Pixabay) 

Berikut adalah beberapa contoh peristiwa besar gempa tektonik yang terjadi di Indonesia:

1. Gempa Bumi Aceh Tahun 2004

Salah satu contoh gempa tektonik di Indonesia adalah fenomena di Aceh pada 26 Desember 2004 lalu.

Gempa tektonik dengan magnitudo 9,1-9,3 Skala Ricther mengguncang lepas pantai Sumatra Barat dan memicu tsunami besar yang merenggut nyawa lebih dari 230.000 jiwa.

2. Gempa Bumi Yogyakarta Tahun 2006

Dikutip dari Ensiklopedi Bencana 2 : Gempa Bumi karya Rani Siti Fitriani, dkk (2017), contoh gempa tektonik adalah seperti yang terjadi di Yogyakarta pada 27 Mei 2006 dini hari, pukul 05.54 WIB.

Gempa tektonik dengan magnitudo 6,3 Skala Ricther mengguncang Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah.

Gempa ini menyebabkan kerusakan parah pada bangunan, termasuk kerusakan pada Keraton Yogyakarta dan Candi Prambanan, serta menewaskan lebih dari 5.700 jiwa.

3. Gempa Bumi Padang Tahun 2009

Pada 30 September 2009, gempa tektonik dengan magnitudo 7,6 Skala Ricther mengguncang Padang, Sumatra Barat.

Bencana alam ini menyebabkan kerusakan yang luas pada bangunan dan infrastruktur, serta menewaskan lebih dari 1.100 jiwa.

4. Gempa Bumi Aceh 2016

Pada 7 Desember 2016, gempa tektonik dengan magnitudo 6,5 Skala Ricther mengguncang Pidie Jaya, Aceh. Gempa ini menyebabkan kerusakan serius pada bangunan dan menyebabkan lebih dari 100 orang tewas.

5. Gempa Lombok 2018

Contoh selanjutnya bencana gempa tektonik adalah seperti yang terjadi pada peristiwa gempa Lombok di bulan Juli dan Agustus 2018.

Lombok dilanda serangkaian gempa tektonik yang besar dengan magnitudo mencapai sekitar 7,0 Skala Ricther dan menyebabkan kerusakan yang luas, termasuk runtuhnya bangunan dan fasilitas pariwisata.

Gempa ini menewaskan lebih dari 500 orang dan ribuan orang kehilangan tempat tinggalnya.

6. Gempa Sulawesi Barat 2021

Pada 15 Januari 2021, gempa tektonik dengan magnitudo 6,2 Skala Ricther mengguncang Mamuju dan Majene di Sulawesi Barat.

Gempa ini menyebabkan kerusakan parah pada bangunan dan infrastruktur, serta menewaskan lebih dari 100 orang.

Itulah pembahasan mengenai apa itu gempa tektonik, dari pengertian, penyebab, dampak, dan contoh peristiwanya di Indonesia. Selamat membaca dan semoga bermanfaat.

Editor : Juni

Tag : #gempa bumi    #fenomena alam    #pendidikan    #gempa tektonik    #contoh gempa tektonik   

BACA JUGA

BERITA TERBARU