PARBOABOA, Jakarta - Jumlah korban tewas akibat gempa M 7,8 di Turki dan Suriah pada Senin (6/2/2023) lalu kini mencapai lebih dari 35 ribu.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, korban meninggal dunia di negaranya per 15 Februari yakni 35.418 orang. Sementara korban tewas di Suriah mencapai 5.714 orang, termasuk di wilayah-wilayah yang dikuasai pemberontak.
Banyaknya korban tewas ini menjadikan gempa Turki 2023 sebagai gempa terparah dalam 100 tahun terakhir. Pasalnya, gempa kali ini telah melampaui jumlah korban gempa bumi yang pernah terjadi di negara itu.
Gempa Turki ini juga menjadi salah satu gempa bumi paling mematikan di dunia. Turki menduduki urutan kelima dalam daftar tersebut, melebihi gempa bumi Sri Lanka pada 2004 yang menewaskan 35.399 orang.
Korban akibat gempa ini pun bakal terus bertambah mengingat upaya penyelamatan masih terus dilakukan.
Para pakar menilai, banyaknya korban yang berjatuhan lantaran pusat gempa berada di kedalaman dangkal, di area padat penduduk, dan terjadi saat malam hari ketika orang-orang terlelap.
Ketua Penanggulangan Bencana PBB, Martin Griffith, baru-baru ini memperkirakan korban tewas gempa Turki yang juga menerjang Suriah ini bisa mencapai lebih dari 50 ribu orang.
"Saya pikir sulit untuk memperkirakan dengan tepat karena harus dipastikan hingga di bawah reruntuhan, tetapi saya yakin jumlahnya akan berlipat ganda atau lebih," ujar Griffiths dikutif dari AFP, Minggu (12/2/2023).
Editor: Sondang