PARBOABOA, Medan - Sumatra Utara (Sumut) berhasil mencatatkan angka inflasi tahunan sebesar 2,25% pada Desember 2023 di bawah rata-rata nasional yakni 2,61%.
Hasil ini menempatkan Sumut sebagai salah satu dari 10 provinsi dengan tingkat inflasi terendah di Indonesia untuk tahun tersebut.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Nurul Hasanudin mengatakan bahwa dengan capaian inflasi yang terkendali, Sumut memberikan contoh bagi provinsi-provinsi lain untuk menjaga stabilitas ekonomi daerahnya.
Semua pihak, mulai dari pemerintah daerah hingga masyarakat, diharapkan dapat terlibat aktif dalam menjaga stabilitas ekonomi dan mengatasi masalah inflasi.
BPS mencatat beberapa komoditas utama penyumbang inflasi di Desember 2023, termasuk beras, cabai merah, rokok kretek filter, akademi/perguruan tinggi, gula pasir, emas perhiasan, dan angkutan udara.
Menanggapi hal tersebut, Penjabat Gubernur Sumut, Hassanudin menyampaikan sangat bersyukur atas kolaborasi dan koordinasi yang dilakukan TPID Sumut. Sehingga inflasi dapat terkendali dengan baik.
Ia pun langsung berkoordinasi dengan TPID, seperti Bank Indonesia Perwakilan Sumut, BPS Sumut, Bulog Drive I Sumut, serta Pimpinan OPD Provinsi Sumut.
Kemudian, kata Hassanudin, gangguan cuaca dan elnino masih menjadi faktor hambatan dalam mengendalikan inflasi. Karena faktor ini akan mempengaruhi waktu tanam dan hasil produksi pertanian.
"Beruntungnya pada tahun 2023, Provinsi Sumut tidak terkena dampak fenomena El Nino. Namun sayangnya, kita menghadapi bencana seperti banjir dan longsor. Hal ini menjadi perhatian utama kita untuk mencegah gangguan pada saat penanaman, produksi, dan distribusi," ucapnya.
Hassanudin berpesan agar inflasi yang telah dicapai Provinsi Sumut saat ini tidak membuat semua pihak terlena.
Untuk itu, ia meminta saran kepada tim agar persoalan komoditas cabai dan beras menjadi perhatian saat ini.
Daftar 10 Provinsi dengan Tingkat Inflasi Terendah di Indonesia
Selain Sumut, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), terdapat 9 provinsi lainnya yang berhasil menjaga inflasi pada tingkat terendah, yakni:
- Sulawesi Tenggara (2,58%)
- DKI Jakarta (2,28%)
- Kalimantan Barat (2,02%)
- Sulawesi Barat (1,82%)
- Sumatra Barat (2,47%)
- Sumatra Utara (2,25%)
- Kalimantan Utara (2,44%)
- Kalimantan Selatan (2,43%)
- NTT (2,42%)
- Aceh (1,53%)
Sementara itu, terdapat pula 10 provinsi yang inflasinya tinggi, yakni:
- Maluku Utara (4,41%)
- Papua Barat (2,94%)
- Kepulauan Bangka Belitung (3,80%)
- Sumatra Selatan (3,17%)
- D.I. Yogyakarta (3,17%)
- Jawa Timur (2,92%)
- Sulawesi Tenggara (2,58%)
- Kalimantan Timur (3,60%)
- Lampung (3,47%)
- Jambi (3,22%)
