Winda | Ekonomi | 26-09-2023
PARBOABOA – Kapitalis merupakan salah satu sistem ekonomi yang memiliki pengaruh besar dalam perkembangan dan pendapatan di dunia saat ini. Sistem ini telah diterapkan sejak zaman dahulu.
Menurut Jurnal Center For Open Science, kapitalis adalah sistem ekonomi di mana bisnis memiliki kepemilikan atas sarana produksi dan distribusi, yang dimanfaatkan untuk mencapai keuntungan sesuai dengan target yang diinginkan oleh masyarakat.
Dalam sistem ekonomi kapitalis, individu dan perusahaan memiliki hak penuh untuk memiliki, mengoperasikan, dan menjalankan bisnis mereka tanpa campur tangan pemerintah.
Sistem ini memberikan kebebasan kepada pelaku bisnis untuk mengejar keuntungan dengan cara yang mereka pilih, menciptakan produk dan layanan inovatif, serta bersaing di pasar yang kompetitif.
Ekonomi kapitalis juga menjadi mesin utama yang mendorong pertumbuhan ekonomi di berbagai belahan dunia. Namun, perlu diingat bahwa sistem ini juga memiliki beberapa kritik dan dampak yang perlu dipertimbangkan.
Dalam artikel kali ini, Parboaboa akan mengulas tentang konsep kapitalisme secara lengkap. Yuk, simak sampai selesai ya!
Secara umum, kapitalis adalah suatu istilah yang merujuk kepada individu atau organisasi tertentu yang memiliki modal besar dalam aktivitas ekonomi, seperti pemilik perusahaan besar di suatu wilayah.
Prinsip dasar kapitalis adalah mereka berupaya untuk memperoleh keuntungan sebesar mungkin. Konsep kapitalis berakar dari ideologi kapitalisme, yang menganjurkan partisipasi swasta dalam ekonomi suatu negara.
Pihak swasta ini bisa berupa perusahaan atau individu dengan sumber daya finansial atau aset yang signifikan. Dengan demikian, pemerintah memiliki keterbatasan dalam campur tangan dalam aktivitas pasar untuk mencapai keuntungan bersama.
Max Weber mendefinisikan kapitalis sebagai suatu sistem yang bertujuan untuk menghasilkan keuntungan melalui aktivitas ekonomi dengan fokus utama pada perputaran modal yang berkelanjutan.
Kapitalisme memberikan kebebasan bergerak yang berbeda dengan sosialisme. Sosialisme cenderung mengarah pada distribusi kesejahteraan dan kepemilikan kolektif tanpa hak pribadi, sedangkan kapitalis mendorong hak pribadi.
Di sisi lain, Adam Smith mengungkapkan pandangannya bahwa kapitalis adalah sistem ekonomi yang minim campur tangan pemerintah. Dalam hal ini, kaum kapitalis adalah oknum yang memiliki kebebasan lebih besar dalam membentuk kebijakan dan mekanisme pasar.
Ebenstein (1990) menyebut kapitalisme sebagai sebagai suatu sistem sosial yang melibatkan perkembangan individualisme sebagai bagian integralnya.
Bagus (1996) menjelaskan bahwa kapitalis adalah sistem ekonomi yang menekankan peran modal, termasuk berbagai jenis kekayaan yang digunakan dalam produksi barang lainnya.
Menurut Ir. Soekarno, kapitalis adalah sistem sosial dan ekonomi yang muncul dari cara produksi yang memisahkan buruh dari alat produksi dalam masyarakat.
Kapitalisme berasal dari gabungan kata "capital," yang mengacu pada modal atau aset produksi seperti tanah dan uang, dan "isme," yang merujuk pada suatu paham atau ajaran.
Oleh karena itu, kapitalis dapat dijelaskan sebagai suatu sistem ekonomi politik yang cenderung menuju akumulasi kekayaan secara individu tanpa campur tangan pemerintah atau kerajaan.
Karl Marx adalah tokoh ekonomi yang memperkenalkan konsep kapitalis, dengan definisinya bahwa pemilik modal (kapital) memiliki hak penuh terhadap kepemilikan mereka.
Dudley Dillard mengidentifikasi tiga tahap perkembangan kapitalis, yaitu kapitalis awal, kapitalis klasik, dan kapitalis lanjutan dengan uraian sebagai berikut:
Pada tahap ini, institusi pasar mulai muncul pada abad ke-16, dan perdagangan internasional antar pusat-pusat kapitalisme dunia berkembang.
Dalam ekonomi kapitalis, pasar memiliki peran utama dalam menyelesaikan permasalahan produksi, konsumsi, dan distribusi. Ini diperkuat dengan munculnya industri tekstil di Inggris, yang menjadi pelopor kapitalisme.
Beberapa faktor yang mempengaruhi pembentukan modal pada tahap ini meliputi dukungan agama terhadap kerja keras dan sikap hemat, pengaruh logam mulia terhadap pendapatan melalui upah, laba, dan sewa, serta peran negara dalam membantu pembentukan modal.
Pada fase ini, kapitalis mengalami perubahan dari monopoli kapital menjadi kapital industri, yang terjadi seiring dengan munculnya Revolusi Industri di Inggris.
Dengan demikian, kapitalis memainkan peran penting dalam pengembangan teknologi melalui akumulasi pembaharuan. Prinsip laissez-faire, yang menekankan pasar bebas, menjadi fondasi kapitalisme pada masa ini (Zainol dan Mahyudi, 2020).
Pada tahap ini, kapitalis mulai berkembang pesat, ditandai oleh tiga momentum kunci. Pertama, kesadaran bangsa Asia dan Afrika terhadap penjajahan Eropa memicu perlawanan. Kedua, terjadi perpindahan kepemilikan aset dari Eropa ke Amerika.
Ketiga, Revolusi Bolshevik Rusia mengguncang prinsip dasar kapitalisme seperti kepemilikan individu atas sarana produksi, struktur kelas sosial, bentuk pemerintahan, dan agama.
Eksploitasi, akumulasi, dan ekspansi menjadi sifat dasar kapitalisme yang telah menindas sejak awal kemunculannya (Zainol dan Mahyudi, 2020).
Sistem ekonomi kapitalis adalah suatu hal yang didasarkan pada beberapa pilar utama, antara lain hak milik swasta, konsep yang mengatur pasar, individualisme ekonomi, dan persaingan pasar.
Sistem ekonomi memiliki berbagai varian di seluruh dunia, sehingga mempengaruhi cara kerja pasar dan ekonomi dalam beroperasi di negara tertentu. Beberapa jenis kapitalis adalah sebagai berikut:
Jenis kapitalis ini mengutamakan kebebasan ekonomi, tetapi memerlukan koordinasi dari lembaga-lembaga tertentu.
Contoh lembaga ini adalah serikat pekerja dan asosiasi bisnis, yang bertugas mengatur dan mengawasi peraturan, interaksi, serta hubungan antar perusahaan. Negara yang menerapkan sistem ini termasuk Jepang dan Swedia.
Dalam ekonomi pasar liberal, ideologi kapitalis adalah sebuah sistem yang memberikan kebebasan kepada daerah-daerah untuk mengelola dan mengatur pasar ekonomi mereka sendiri, tetapi tetap berada di bawah peraturan pusat.
Ini berarti desentralisasi di mana setiap daerah memiliki kebebasan untuk mengembangkan aspek kapitalisme sesuai dengan kebutuhan mereka. Negara-negara seperti Inggris dan Amerika Serikat menerapkan sistem ini.
Jenis kapitalis ini memberikan perusahaan dan pengusaha kontrol atas perkembangan pasar dan menentukan peraturannya.
Produk dan inovasi utama muncul dari ide-ide mereka, yang kemudian menghasilkan keuntungan dan menciptakan lapangan kerja berdasarkan permintaan pasar.
Kapitalisme oligarki tidak memberikan kebebasan ekonomi sepenuhnya kepada non-pemerintah. Proyek-proyek besar masih menjadi milik perusahaan negara dengan tujuan melindungi populasi kecil dan warga biasa yang tidak memiliki modal besar.
Jenis kapitalis ini mirip dengan kapitalisme oligarki, di mana pemerintah tetap memiliki peran penting dalam mengatur ekonomi.
Pemerintah menentukan sektor mana yang perlu mendapatkan dorongan ekonomi dan kemudian membuka tender baik untuk perusahaan milik negara maupun swasta.
Di sini, perusahaan besar mendominasi berbagai sektor usaha, seperti makanan, kesehatan, dan minyak. Mereka memonopoli produksi produk-produk tertentu yang sangat penting dan ini memiliki dampak besar pada ekonomi.
Melansir dari jurnal Ekonomi Islam UIN Alauddin Makassar, beberapa ciri- ciri dari sistem ekonomi kapitalis adalah sebagai berikut:
Salah satu elemen penting dalam sistem kapitalis adalah hak milik perorangan. Dalam sistem ini, konsep hak milik berfungsi secara pribadi, yang berarti individu memiliki hak penuh atas harta benda mereka.
Hal ini mendorong individu untuk memanfaatkan sumber daya yang mereka miliki sebaik mungkin, dan memengaruhi distribusi pendapatan dalam masyarakat.
Kapitalis sistem ekonomi yang memberikan hak kepada setiap individu untuk mendirikan, mengorganisasi, dan mengelola perusahaan sesuai dengan keinginan mereka.
Individu juga memiliki kebebasan untuk terlibat dalam berbagai bidang bisnis dan mencari sebanyak mungkin keuntungan. Negara tidak boleh campur tangan dalam aktivitas ekonomi kecuali jika aktivitas tersebut melanggar hukum yang berlaku.
Persaingan bebas dianjurkan dalam mencari keuntungan, baik antara produsen dalam produksi produk, penyalur produk, karyawan yang mencari pekerjaan, dan bahkan antara pemilik modal.
Dalam kapitalis, individu cenderung fokus pada kepentingan pribadi mereka. Aktivitas individu dianggap tidak akan mengakibatkan kekacauan, malahan diyakini akan membawa kemakmuran bagi negara.
Seperti yang dikatakan oleh Adam Smith, orang-orang tidak berkontribusi karena kemurahan hati, tetapi karena kepentingan pribadi mereka sendiri.
Harga setiap barang dalam kapitalis ditentukan oleh mekanisme permintaan dan penawaran di pasar. Ini berarti bahwa harga berubah sesuai dengan tingkat permintaan dan penawaran yang bebas.
Pemerintah memiliki peran minimal dalam sistem ekonomi kapitalis. Fokus utama sistem kapitalis adalah memberikan kebebasan kepada pemodal untuk mengembangkan usaha mereka. Pihak swasta mengelola banyak aspek ekonomi.
Termasuk pembangunan infrastruktur, sementara pemerintah biasanya terlibat dalam pembuatan regulasi dan pengumpulan pajak untuk membiayai program kesejahteraan masyarakat.
Beberapa kelebihan dari sistem ekonomi kapitalis adalah sebagai berikut:
Di balik kelebihan dari penerapan sistem kapitalis, terdapat juga beberapa dampak negatif yang ditimbulkannya, di antaranya:
Dalam kehidupan sehari-hari, kapitalisme bisa diamati dalam berbagai bentuk. Beberapa contoh sistem ekonomi kapitalis adalah sebagai berikut:
Dalam kesimpulannya, penting untuk mencapai keseimbangan antara kebebasan ekonomi dan kepentingan sosial dalam penerapan sistem kapitalis.
Pemahaman yang baik tentang sistem ekonomi kapitalis adalah salah satu poin penting untuk mengenali peran dan karakteristiknya dalam konteks perkembangan ekonomi dan sosial suatu negara.
Editor : Juni
Tag : #kapitalis #kapitalisme #ekonomi #sistem kapitalis #kapitalis adalah #sistem ekonomi kapitalis