PARBOABOA, Jakarta – Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus menyatakan akhir pandemi Covid-19 sudah di depan mata. Sementara, di Amerika Serikat, Presiden Joe Biden juga telah mengumumkan akhir pandemi di negaranya.
Apakah seruan dari WHO terkait pandemi akan membuat pemerintah mencabut kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Indonesia?
Menanggapi hal itu, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 menjelaskan alasan pemerintah masih enggan mencabut aturan PPKM. Salah satu penyebabnya karena rendahnya capaian vaksinasi Covid-19 dosis ketiga atau booster.
Kepala Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Penanganan Covid-19, Alexander K. Ginting merinci per 21 September, total capaian vaksinasi dosis satu mencapai 204.388.537 orang. Sementara vaksin dosis kedua 170.997.002 orang, dan dosis ketiga baru 62.879.386 orang atau 26,8 persen dari total sasaran 234.666.020 orang di Indonesia.
"Inilah masalah dalam negeri kita yang berbeda dengan negara luar. Jadi kita tidak terburu-buru untuk menutup PPKM dan pembebasan dari protokol kesehatan Covid-19," kata Alex, melansir dari CNN, Rabu (21/09/2022).
Alex menambahkan, sampai saat ini hanya ada tiga provinsi yang capaian boosternya sudah di atas 50 persen, yaitu DKI Jakarta, Bali, dan Kepulauan Riau.
Berdasarkan angka tersebut, ia meminta agar pemerintah daerah turun tangan dan bekerja sama dengan stakeholder lainnya untuk menggenjot capaian vaksinasi tersebut.
Kepada masyarakat, Alex mengimbau untuk melakukan vaksinasi booster di fasilitas pelayanan kesehatan terdekat guna meningkatkan kekebalan atau antibody tubuh terhadap paparan Covid-19. Selain itu, ia juga meminta tenaga kesehatan (nakes) segera melancarkan booster dosis kedua atau vaksin dosis keempat.
"Kendati kita sudah di PPKM level 1 tapi masih ada kewaspadaan dalam pengawasan dan pengendalian Covid-19, mulai dari level desa kelurahan sampai ke kabupaten kota, dengan penekanan salah satunya pencapaian vaksinasi booster dan booster kedua di nakes," ujarnya.
Sementara itu, epidemiolog Pandu Riono dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) menyampaikan sudah waktunya Indonesia mendeklarasikan akhir pandemi Covid-19. Menurutnya, PPKM sudah bisa dicabut akhir September ini di Indonesia.
"Kita sudah melihat tidak ada lonjakan kasus yang tinggi walaupun sudah ada varian baru BA.4 dan BA.5, angka kematiannya juga rendah. Sekalipun ada, itu karena mereka belum divaksinasi," jelasnya, dikutip dari detikcom, Selasa (20/09/2022).
“Jadi, sebenernya sudah waktunya pemerintah secara bertahap merencanakan untuk mengakhiri (pandemi COVID-19), mulai bulan ini, langkahnya bertahap. Pertama, mulai bulan ini, dicabut aja pembatasan masyarakat, PPKM sekarang kan masih level 1, iya kan? Jadi seluruh wilayah Indonesia level 0, sudah cabut aja itu,” tambahnya.
Editor: -