PARBOABOA – Saat ini banyak generasi milenial dan gen z yang lebih suka menerapkan gaya hidup minimalis dan menekankan pada prinsip membeli barang yang dibutuhkan bukan membeli barang berdasarkan keinginan atau secara impulsif.
Konsep minimalist lifestyle yakni menjalani hidup dengan barang seadanya dan sesederhana mungkin, namun memiliki manfaat yang besar untuk kehidupan. Hal ini tentunya bertujuan untuk membuat pengeluaran menjadi lebih sedikit.
Lantas, apa itu minimalist lifestyle? Simak ulasan selengkapnya di bawah ini!
Apa Itu Minimalist Lifestyle?
Minimalist lifestyle atau gaya hidup sederhana adalah cara yang dilakukan seseorang untuk jauh dari kata hidup hedon atau hidup materialistis, kemudian memusatkan perhatiannya pada kebermanfaatan suatu barang atau sesuatu yang dibutuhkan dan digunakan untuk mencapai kebahagian atau kepuasan semata.
Minimalist lifestyle cenderung ke pola hidup sederhana. Seseorang yang menerapkan gaya hidup minimalis juga cenderung memiliki barang lebih sedikit tetapi sangat fungsional dan memiliki value. Seseorang yang memiliki gaya hidup sederhana selalu memiliki mindset atau sikap yang bijak dalam melakukan controlling terhadap barang-barang yang dimiliki sesuai dengan kebutuhan dan bukan karena hanya kepuasan semata.
Hidup minimalist artinya kita memaksimalkan penggunaan barang-barang yang kita beli dan mengurangi barang-barang yang mungkin tidak diperlukan karena tidak memiliki value.
Seseorang yang minimalis bukan berarti orangnya pelit atau terlalu irit. Minimalis itu sendiri berkorelasi kuat dengan kondisi keuangan. Jika kita bisa mengontrol keuangan berarti kita bisa mengontrol barang apa saja yang kita butuhkan dan tidak membeli barang yang tidak dibutuhkan.
Cara Memulai Gaya Hidup Minimalis
Tips yang disampaikan berikut ini sangat cocok untuk kalian yang baru pertama kali mengenal minimalism atau bagi kalian yang ingin mencoba apakah minimalis cocok dengan kalian atau tidak. Simak ulasannya berikut ini!
- Learn To Say No
Artinya belajar berani menolak apapun itu. Contohnya seperti pemberian orang lain, menolak ajakan seperti nongkrong dan lain lain, dan menolak keharusan dalam mengikuti trend, karena trend sendiri merupakan sesuatu yang cepat redup atau cepat hilang.
- Decluttering
Yang artinya memilah-milah barang yang diinginkan, dan mana barang yang masih bisa digunakan mana yang tidak bisa digunakan lagi. Ini menentukan mana barang yang harus dibuang atau mana barang yang masih bisa disimpan.
Decluttering itu sendiri bisa kita lakukan secara bertahap agar tidak terjadi over declutter. Selain itu kita juga harus membersihkan dan merapikan rumah secara rutin agar tidak ada penumpukan barang di rumah.
- Mindful Shopping
Diperlukan untuk menghindari impluse buying. Impluse buying atau pembelian secara spontan adalah perilaku atau sebuah keputusan yang tidak terencana atau asal beli saja. Hal ini biasanya terjadi ketika kita tertarik dengan barang dengan kemasan yang menarik, dengan begitu kita langsung membelinya tanpa harus pikir panjang, padahal barang tersebut belum tentu kita butuhkan.
- Prioritize Quality Over Quantity
Agar tidak terjadi penumpukan barang, membeli barang yang berkualitas lebih disarankan agar bisa digunakan dalam jangka waktu yang lebih lama dan berkualitas. Barang yang berkualitas juga tidak perlu dimiliki dalam jumlah yang banyak. Jika kita membeli barang yang tidak berkualiatas, kita akan membeli barang tersebut secara berulang-ulang dan akan menambah kuantitas barang yang kita miliki.
- Replacing not Adding
Mengganti barang yang sudah tidak layak pakai lebih disarankan dibandingkan menambah jumlah barangnya. Semakin banyak barang yang kita punya maka semakin banyak waktu yang diperlukan untuk merawat barang tersebut.
Manfaat Minimalist Lifestyle
Banyak manfaat minimalist lifestyle yang jarang kita ketahui. Sebab, dengan kita menerapkan gaya hidup sederhana banyak hal positif yang bisa kita dapat, di antaranya:
1. Lebih Sehat Secara Finansial
Meminimaliskan akan membantu kita agar bisa memilih mana barang atau sesuatu yang benar-benar kita butuhkan dan tidak membeli barang hanya karena keinginan semata. Dimana kebutuhan merupakan sesuatu yang harus dipenuhi sedangkan keinginan adalah sesuatu yang belum tentu dibutuhkan dan tidak akan ada habisnya.
2. Hemat Waktu dan Energi
Salah satu contoh penerapan gaya hidup minimalis adalah dengan kita tidak memiliki banyak barang atau tidak berlebihan untuk memiliki sesuatu.
3. Mengurangi Stress
Dengan meminimalistkan kita bisa mengurangi rasa stress karena keinginan memiliki yang berlebihan. Keinginan memiliki biasanya muncul karena kita membandingkan diri dengan orang lain, misalnya saat orang lain memiliki barang-barang baru kita merasa ingin memilikinya juga.
4. Menambah Space untuk Hal Penting
Memilah atau menyortir barang yang tidak penting akan menambah space atau ruangan untuk melakukan hal-hal yang lebih penting. Tempat yang luas akan lebih nyaman digunakan dalam berkegiatan maupun beristirahat. Space yang luas dan bersih juga bisa memberikan ketenangan dalam rumah.
5. Berkesempatan Berbagi Kepada Sesama
Salah satu proses saat proses memulai minimalist lifestyle adalah decluttering. Dalam proses ini kita akan menemukan barang yang masih layak pakai dan tidak layak pakai. Untuk barang yang tidak layak pakai kita harus membuangnya, sedangkan barang yang masih layak bisa kita sumbangkan kepada orang yang membutuhkan dan bisa juga disumbangkan ke panti asuhan. Barang-barang yang menumpuk dirumah bisa sangat berguna dan bermanfaat bagi orang lain.
Itulah dia minimalist lifestyle yang telah kami rangkum untuk Anda. Jadi belilah barang sesuai dengan kebutuhan dan jangan hanya karena keinginan semata saja.
Editor: Juni Sinaga