parboaboa

Dipaksa Kejar Target tapi Diupah Tak Layak: Nasib Kurir di Tengah Geliat Industri Belanja Online

TIM Parboaboa | Liputan Unggulan | 15-05-2023

Didi Setiawan Situmorang, seorang kurir di Pematang Siantar sedang bersiap-siap mengantar puluhan paket ke beberapa alamat di wilayah Kabupaten Simalungun, Sumatra Utara, Jumat (12/05/2023). (Foto: PARBOABOA/Halima Tusaddiah)

PARBOABOA - Industri belanja online (e-commerce) yang terus menggeliat ternyata tidak serta merta ikut dirasakan pekerja-pekerjanya di tingkat paling bawah, yaitu kurir. Pekerja yang merupakan salah satu pemeran penting dalam industri ini masih mendapatkan upah yang rendah, beban kerja yang berat dan jam kerja berlebihan, dan rentan dengan resiko kerja yang tinggi.

Ini adalah laporan pertama seri khusus “Nasib Kurir di Tengah Gegap Gempita Industri Belanja Online”

Didi Setiawan Situmorang, 39, sedang menunggu sortiran puluhan paket di gudang perusahaan jasa pengiriman Ekpedisi Satria Antaran Prima (SAP), Pemantang Siantar, pada pagi yang cerah awal Mei itu. Seperti hari-hari sebelumnya, dia akan menempuh perjalanan 65 km dengan sepeda motornya untuk mangantarkan 50 sampai 70 paket kepada konsumen yang belanja online dan menggunakan jasa pengiriman.

Sehari-hari, ayah dua anak itu mendapatkan tugas untuk mengantarkan puluhan paket di wilayah Simalungun Atas, meliputi daerah Saribudolok, Raya, Haranggaol dan beberapa tempat lainnya di Kabupaten Simalungun.

Terik matahari dan hujan sudah biasa dia lalui. Bila dia mampu mengantarkan semua paket dengan tepat waktu, dia akan mendapatkan upah Rp2,5 juta – Rp3juta per bulan. Sebanyak Rp2 juta dari penghasilannya itu harus dia keluarkan untuk kebutuhan keluarganya, dan selebihnya untuk menutupi biaya operasionalnya, seperti bensin, minum saat bekerja, dan biaya lain-lainnya.

“Awal-awal kerja sebagai kurir, saya rasa enak juga. Apalagi saya bekerja sebagai kurir memakai sistem kontrak. Seiring berjalannya waktu, capek juga, apalagi daerah wilayah yang di saya pegang wilayah Simalungun atas. Beberapa kali sakit karena sering kena hujan atau panas yang begitu terik,” katanya kepada Parboaboa.

Selama enam tahun bekerja sebagai kurir, Didi telah bekerja untuk dua perusahaan jasa kurir di Pematang Siantar. Tiga tahun pertama dia bekerja untuk di Ekspedisi J Express. SAP adalah perusahaan kedua yang mempekerjakannya.

Perusahaan itu mempekerjakannya secara kontrak, mengupahnya setiap bulan, memberikan tunjangan BPJS kesehatan, dan insentif biaya pulsa, makan dan perawatan sepeda motor. Tetapi, jarak tempuh pengiriman membuat pekerjaannya itu terasa melelahkan, dan membuatnya bekerja melebihi jam kerja normal.

Pekerjaan itu semakin berat dia jalani setelah kenaikan BBM sejak akhir 2022. Sebelumnya dia hanya mengahabiskan 3-4 liter per hari setara Rp30-40 ribu, kini Rp48 ribu per hari. Dia mulai merasa gaji yang ia terima pas-pasan untuk kebutuhan dirinya sendiri.

Nasib kurir di Pematang Siantar dan sekitarnya tidak jauh berbeda dengan kurir-kurir yang bekerja di kota besar, seperti Jakarta.

Rizal Afrian Syam, 33, seorang kurir yang sehari-hari bekerja sebagai kurir ekspedisi untuk di wilayah Jakarta Selatan, bercerita selama tujuh tahun dia menekuni pekerjaan itu, upah yang dia dapatkan tidak mampu membuatnya mendapatkan penghasilan lebih.

Dalam sehari, ayah dua anak itu mengantarkan paket dengan target harian 90-130 paket dari pukul tujuh pagi hingga pukul lima sore. Dia mendapatkan upah Rp1.500 per paketnya. Per bulannya dia bisa mendapatkan upah Rp4,5 juta sampai Rp5 juta. 

"Jadi paling sering gaji Rp5 juta dan kadang turun, tergantung ketersediaan paket serta momennya. Pernah paling sedikit banget sampe 60 paket karena habis lebaran," tuturnya kepada Parboaboa yang menemuinya di Gudang Ekspedisi J&T, Pondok Labu, Jakarta Selatan, pertengahan Mei 2023.

Dia mengaku ‘beruntung’ mendapatkan upah bulanan, dan sesekali mendapatkan tip dari konsumen. Perusahaannya juga memfasilitasi BPJS Kesehatan Kelas III, dan mendapatkan THR satu bulan gaji dengan acuan UMP Jakarta atau sekitar Rp4,9 juta.

Tetapi hidup di ibukota dengan tingkat kebutuhan yang tinggi membuat upahnya hanya mampu menutupi kebutuhan sehari-hari. Setiap bulan Rizal harus mengeluarkan biaya sekitar Rp3,5 juga - Rp4 juta untuk kebutuhan pribadi serta keluarganya.

"Pengeluaran paling banyak biasanya untuk kebutuhan dapur dan lainnya. Kalau sekolah anak, kita negeri sih. Jadi sedikit terbantu kalau untuk anak paling jajan, sama kebutuhan buku dan seragam," ujar Rizal.

Sementara untuk pengeluaran harian, Rizal harus mengeluarkan biaya untuk bensin yang dalam seharinya butuh sekitar tiga liter untuk dua hari, dengan rata-rata jarak tempuh sekitar 30 sampai 40 kilometer. 

Hanya diupah Rp1.000 - Rp1.800 per paket 

Berdasarkan laporan yang dirilis Google, Temasek dan Bain pada tahun 2022, nilai ekonomi digital Indonesia berdasarkan penjualan barang dan jasa atau gross merchandise value (GMV) secara keseluruhan mencapai $US77 miliar atau Rp1.140 triliun.

GMV di sektor e-commerce (toko online) merupakan yang tertinggi yaitu $US59 milar atau Rp874 triliun, disusul layanan perjalanan online, transportasi dan makanan, dan media online.

Namun, besarnya nilai ekonomi digital di sektor e-commerce itu tampaknya belum menyentuh hak-hak pekerja di level pekerja kurir. Pemain kunci di dalam industri ini belum mendapatkan upah yang layak, masih jauh dari kondisi hidup sejahatera bila dibandingkan dengan target dan jam kerja mereka sehari-hari.

Peneliti di Institute of Governance and Public Affairs, Universitas Gadjah Mada, Arif Novianto,menemukan fakta bahwa upah atau pendapatan rata-rata kurir di Indonesia sangatlah kecil dan masuk kategori tidak layak. 

Arif menjelaskan, berdasarkan risetnya di Jabodetabek tahun 2021 menunjukkan bahwa pendapatan bersih dari kurir hanya sekitar Rp1,6 juta per bulan. Riset itu dia dapatkan dengan menggunakan waktu kerja layak yang didefinisikan oleh International Labour Organization (ILO), yaitu 40 jam per minggu, yang kemudian dibandingkan dengan upah minimum Jakarta tahun 2021, yakni sebesar Rp4.4 juta.

“Pendapatan bersih [kurir] itu adalah pendapatan kurir setelah dikurangi dengan biaya perawatan kendaraan, biaya sarana produksi seperti bahan bakar, biaya pulsa, ganti ban, dan lain sebagainya, yang mana itu ditanggung oleh kurir itu sendiri, sehingga pendapatan mereka sangatlah kecil,” katanya kepada Parboaboa, pertengahan Mei 2023.

Dia menemukan bahwa kurir mendapatkan upah rata-rata Rp1.000 - Rp1.800 per paket. “Tergantung layanan ekspedisi dan daerahnya,” katanya. Dia mencontohkan ada satu perusahaan pengiriman yang hanya membayar sekitar Rp1.000 sampai Rp1.200 per paket.

“Kalau misalnya kurir mengantar 100 paket sehari, ya bayarannya Rp100 ribu. Itu pun bahan bakar seperti bensin dan lain sebagainya ditanggung kurir itu sendiri. Jadi kalau yang mitra ini dihitung bersihnya tidak sampai Rp50 ribu, bahkan,” sebutnya.

Perusahaan, perhatikan kesejahteraan kurir 

Didi dan Rizal, dua dari ratusan ribu kurir di Indonesia [berdasarkan perkiraan hasil riset Arif Novianto], masih setia menjalani pekerjaannya sebagai kurir meskipun sebenarnya ingin meninggalkan pekerjaan itu.

Didi ingin sekali dia meninggalkan pekerjaan itu karena upah yang pas-pasan dan tidak pernah ada penambahan. Namun, karena belum mendapatkan pekerjaan yang lebih baik, dia tetap menjalankan pekerjaan itu.

“Gajinya yang saya terima habis-habis ke situ [pengeluaran sehari-hari] aja,” katanya.

Rizal juga menyadari bahwa ke depan dirinya tidak mungkin hanya menjadi seorang kurir. Ada masanya ia harus berhenti menjadi kurir karena pertimbangan kondisi fisik dan fokus untuk membuka usaha sendiri.

"Ke depan enggak mungkin jadi kurir terus, sementara kerja kurir itu yang diutamain kondisi fisik. Ya, paling tiga sampai lima tahun lagi sudah stop, fokus buka usaha aja," ungkapnya.

Dia berharap agar perusahaan memperhatikan kesejahteraan dan keselamatan pekerja seperti mereka, sebab pekerjaan mereka di level paling penting.

"Harapannya yang pasti semua orang menginginkan kesejahteraan," katanya.

Reporter: Halima Tusaddiah, Hasanah Syakim, Anshori

Editor : Tonggo Simangunsong

Tag : #jasa pengiriman    #kurir    #indepth    #e commerce    #industri online    #upah kurir    #berita nasional   

BACA JUGA

BERITA TERBARU