PARBOABOA, Jakarta - Kepala Bagian Humas Pemkab Aceh Utara mengonfirmasikan perihal terdamparnya para pengungsi yang berasal dari suku Rohingya di wilayah pantai Desa Meunasah Lhok, Kecamatan Muara Batu, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh pada Selasa, (15/11/2022) sekitar pukul 03.25 WIB.
Setelah dilakukan pendataan, dilaporkan sebanyak 110 pengungsi suku Rohingya yang terdiri dari 72 orang di antaranya laki-laki dewasa, perempuan 31 orang, dan anak-anak di bawah 15 tahun sebanyak 5 orang, serta balita 1 orang.
Melalui musyawarah, akhirnya suku Rohingya dipindahkan ke tempat penampungan yang sudah disepakati oleh perangkat desa. Sejumlah pihak keamanan juga turut disiagakan untuk berjaga-jaga di lokasi tersebut.
"Dari hasil musyawarah dan setelah menghubungi perangkat desa, warga Rohingya itu akhirnya diamankan ke meunasah (musala) Desa Meunasah Lhok," kata Hamdani.
Hamdani menambahkan, keberadaan para pengungsi suku Rohingya ditemukan oleh nelayan warga desa setempat yang kebetulan pada saat itu berada di lokasi terdamparnya para pengungsi.
Dalam hal ini, Kepolisian Daerah (Polda) Aceh juga melakukan koordinasi dengan sejumlah stakeholder dan instansi lainnya, termasuk United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) serta International Organization for Migration (IOM) terkait penanganan yang diberikan kepada warga Rohingya.
Untuk memastikan kesehatan sejumlah pengungsi di penampungan, petugas medis dari Puskesmas Muara Batu dipersiapkan untuk memeriksa dan melakukan swab antigen guna memastikan adanya paparan virus Covid-19.
Darma, seorang petugas medis di Puskesmas Muara Batu, menyebutkan, untuk hasil pemeriksaan awal, tidak ada warga Rohingya yang mengalami sakit parah dan tidak ditemukan suspek Covid-19 di antara pengungsi.
"Mereka mayoritasnya hanya kelelahan saja. Tidak ada yang mengalami sakit parah," ujar Darma.
Diketahui jika ini merupakan peristiwa kesekian kalinya pengungsi suku Rohingya terdampar ke wilayah Aceh. Pada 6 Maret 2022, dilaporkan sebanyak 114 pengungsi terdampar dan akhirnya ditarik kedaratan dan ditempatkan di penampungan. Namun belakangan, sebagian para pengungsi tersebut melarikan diri dari penampungan.
Editor: -