11 Tahun Tanpa Perpustakaan Sekolah, Kepsek MIS Terpadu Al Washliyah Pematang Siantar Sebut Ruangan Terbatas 

Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Terpadu Al Washliyah di Kota Pematang Siantar tidak memiliki ruang perpustakaan sejak 11 tahun berdiri. (Foto: PARBOABOA/Putra)

PARBOABOA, Pematang Siantar - Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Terpadu Al Washliyah di Kota Pematang Siantar tidak memiliki ruang perpustakaan sejak 11 tahun berdiri.

Menurut Kepala Sekolah MIS Terpadu Al Washliyah, Siddik, keterbatasan ruangan menjadi alasan tidak adanya perpustakaan di sekolah itu.

"Kita memang tidak ada, fasilitas saat ini untuk yang ruang belajar aja, ruang untuk perpustakaan belum ada." ujarnya kepada Parboaboa, Rabu (24/5/2023).

Siddik menjelaskan hampir 11 tahun atau sejak 2012 sekolah Islam di pinggiran Kota Pematang Siantar tersebut tidak memiliki perpustakaan sekolah.

Meski begitu, Siddik mengaku sekolahnya memiliki program untuk meningkatkan minat baca siswa.

"Untuk program minat baca kita pastikan ada, setiap 15 menit sebelum waktu mengajar anak-anak kita arahkan sesuai kebijakan Dinas Pendidikan (Disdik) Kota (Pematang Siantar). Buku-buku tersebut disimpan di setiap ruang kelas anak-anak dan kebanyakan buku-buku pelajaran. Kita juga terapkan untuk anak-anak dengan nonton bareng sebulan sekali," tuturnya.

Siddik mengaku MIS Terpadu Al Washliyah tidak mendapatkan bantuan dana operasional sekolah (BOS) untuk pengadaan buku anak-anak didik tahun ini.

"Terakhir itu di tahun 2022, dan itu sebesar 20 persen saja untuk pengadaan buku-buku anak didik, terutama kami berikan kepada anak-anak yang tidak punya paket, dan hanya sekitar 100 buku saja," katanya.

Sementara Ketua Pengurus Daerah (PD) Al Washliyah Kota Pematang Siantar, Ishak Hutasuhut membenarkan tidak adanya ruang untuk perpustakaan di sekolah tersebut.

"Sebenarnya kita belum mempunyai perpustakaan sekolah mengingat sumber pendanaan belum memadai, terutama kita tidak ada lahan dan keterbatasan ruang, gedungnya udah mepet," tegasnya.

Sementara terkait gedung baru, Ishak menegaskan pembangunannya dipergunakan untuk penambahan ruang kelas untuk anak didik.

"Kita pergunakan semua dari dana donator dan sumbangan, dan dua kelas di gedung baru itu rencananya untuk lokal kelas. Karena selalu bertambah dalam penerimaan murid baru setiap tahun ajaran membludak, dan kini kita sudah punya 125 murid saat ini dari kelas satu dan enam," tuturnya.

Ishak menambahkan, buku-buku bacaan anak didik yang ada di MIS Al Wasliyah sebagian besar berasal dari sumbangan komunitas minat baca.

"Untuk buku bacaan juga kami dapatkan dari sumbangan. Saat ini anggaran sudah diajukan ke Menko Kesra, Pemerintah Provinsi Sumut, masih belum cair, belum terealisasi, tapi itu juga untuk membantu pembangunan gedung baru ini, sebenarnya kita juga mengharapkan perhatian pemerintah kota andil, dalam kekurangan yang kami alami," pungkasnya.

Editor: Kurnia Ismain
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS