Dibanjiri Pengunjung, Siantar Zoo Jadi Destinasi Wisata Dikala Nataru

Siantar Zoo yang terletak di Jl. Gunung Simanuk Manuk, Pematang Siantar, dipadati pengunjung saat libur Nataru. (Foto: PARBOABOA/Rizal Tanjung)

PARBOABOA, Pematang Siantar – Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023/2024 membuat Siantar Zoo di Kota Pematang Siantar, Sumatra Utara (Sumut), dipenuhi pengunjung.

Manajer Siantar Zoo, Bayu Anggriawan menyebut bahwa lonjakan pengunjung di taman hewan itu sudah terjadi sejak 23 Desember 2023. 

“Jumlah pengunjung meningkat sebanyak 50-60% dari hari biasanya,” jelas Bayu kepada PARBOABOA, Jumat (29/12/2023). 

Ia memperkirakan, jumlah pengunjung akan mencapai puncaknya pada 1-2 Januari 2024 mendatang. 

Lonjakan itu terjadi lantaran banyak wisatawan yang menghabiskan masa liburan dengan menyaksikan aneka satwa. 

Sartika (45), seorang pengunjung dari Desa Sinaksak, Kabupaten Simalungun, mengungkapkan kegembiraannya bisa kembali menyambangi Siantar Zoo bersama keluarganya. 

"Sudah tiga tahun saya tidak ke sini. Jadi penasaran apakah ada perubahan sekarang. Saya dengar hewannya bertambah," ungkapnya, saat ditemui PARBOABOA di pintu masuk Siantar Zoo, Jumat (29/12/2024).

Senada dengan itu, Ari Munandar (27), juga mengaku senang saat bisa berkunjung di Siantar Zoo untuk melepas penat.

"Tahun kemarin saya juga berkunjung ke sini, karena memang suka dengan hewan-hewan," katanya.

Tiket dan Fasilitas Penunjang Siantar Zoo  

Adapun untuk harga tiket masuk Siantar Zoo, hingga Minggu (31/12/2023), akan dikenakan tarif normal yakni Rp 30.000.

Akan tetapi, harga tiket akan naik mulai Senin, (1/1/2024), menjadi Rp 35.000 pada hari biasa dan Rp 45.000 di hari libur. Ini menjadi kenaikan pertama sejak 2018. 

"Karena dari tahun 2018 belum ada kenaikan harga tiket. Mengingat adanya peningkatan inflasi dan harga operasional sudah naik, jadi manajemen memutuskan untuk menambah harga tiket," jelas Bayu.

Kenaikan harga tiket ini juga diiringi dengan penambahan sejumlah fasilitas hiburan bagi pengunjung, seperti acara ‘Various Animals Show'.

Acara tersebut nantinya akan menampilkan berbagai satwa seperti burung makaw, ayam kate, kucing dan satwa lainnya untuk melakukan hal-hal unik. 

Bayu menegaskan bahwa acara tersebut bukanlah sirkus yang mengeksploitasi satwa. Melainkan sebuah pertunjukan yang menghormati dan sesuai dengan sifat alamiah dari satwa yang terlibat

Tak hanya menambah hiburan, Siantar Zoo juga meningkatkan kebersihan dengan menambah jumlah pekerja untuk menjaga kebersihan. 

"Karena lonjakan pengunjung, khususnya dalam hal menjaga kebersihan, Siantar Zoo telah menambah pekerja lepas untuk memastikan lingkungan tetap bersih dari sampah," katanya.

Sementara mengenaI aspek keamanan dan kenyamanan, pihak kebun binatang telah berkoordinasi dengan Polres, Dishub,

Satpol PP, dan pemuda setempat untuk membantu menjaga keamanan dan mengantisipasi kemacetan.

Bayu juga mengimbau pengunjung untuk tidak memberikan makanan sembarangan untuk mencegah alergi pada satwa.

"Makanan satwa harus dari taman Hewan Siantar sendiri. Karena gizi, nutrisi dan kebersihan makanan satwa-satwa sudah kami sesuaikan setiap hari,” jelasnya.

Sejarah Siantar Zoo

Siantar Zoo, dulunya bernama Taman Hewan Pematang Siantar (THPS), pertama kali dibuka pada 27 November 1936.

Kebun binatang ini berdiri di atas tanah seluas 4.5 hektar dan diprakarsai seorang pecinta hewan dari Belanda, bernama Dr. Coonrad. 

Siantar Zoo juga masuk ke dalam taman hewan tertua ke-4 di Indonesia setelah Surabaya, Bandung dan Bukit Tinggi.

Taman ini sempat dikelola pemerintah daerah, namun kondisinya mengalami kesulitan pengelolaan dan masalah internal.

Sehingga pada 1 September 1996, pengelolaannya dialihkan kepada PT. Unitwin Indonesia Medan, perusahaan swasta yang dipimpin oleh Rahmat Shah.

Sementara pemugaran dan pengembangan Siantar Zoo ini diresmikan oleh Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono pada 13 November 2007 lalu.

Editor: Atikah Nurul Ummah
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS