PARBOABOA, Medan - Buntut meninggalnya seorang siswi kelas 3 Sekolah Dasar akibat digigit anjing peliharaannya, Pemerintah Kabupaten Dairi, Sumatra Utara segera menggencarkan vaksinasi untuk mengantisipasi penularan rabies.
Menurut Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan Dairi, Robot Simanullang, dinasnya telah menerima laporan terkait kasus gigitan anjing di kabupaten itu.
Robot juga meminta masyarakat yang memiliki anjing untuk segera melaporkan ke Petugas Penyuluhan Lapangan (PPL), baik di desa maupun kecamatan untuk mendapat vaksin rabies.
"Kita aktif melakukan pengendalian seperti sosialisasi dan vaksinasi, namun peran aktif warga juga sangat diperlukan. Warga yang memiliki peliharaan anjing, agar segera melaporkan atau membawa langsung anjing peliharaannya untuk divaksin," jelasnya.
Robot Simanullang mengaku dinasnya kerap melakukan vaksinasi rabies terhadap hewan peliharaan di Kabupaten Dairi.
Namun dengan munculnya kasus rabies dan menyebabkan kematian seorang siswi, Robot mengaku hal itu menjadi pelajaran dan semakin menggencarkan sosialisasi terkait vaksinasi rabies hewan peliharaan.
"Setiap tahunnya melakukan vaksinasi pada hewan peliharaan seperti anjing. Belajar dari kasus ini kita akan lebih teliti dan segera lakukan vaksinasi terhadap peliharaan warga," pungkasnya.
Senada dengan Robot Simanullang, Kepala Dinas Kesehatan Dairi, Henry Manik, meminta masyarakat yang mengalami gigitan anjing segera melaporkan ke puskesmas atau rumah sakit (RS) terdekat untuk ditangani.
Apalagi menurutnya, vaksin rabies tersedia di faskes dan Dinas Kesehatan. Sehingga ketika ada kasus, petugas bisa segera mengkoordinasikannya dengan bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) untuk mendapatkan vaksin rabies.
"Bila ada kasus, segera ke faskes terdekat, tenaga kesehatan akan koordinasi ke dinkes, vaksin tersedia di Dinkes," katanya.
Sebelumnya, seorang anak bernama Yuli Santa Felensya Tampubolon (10) warga Desa Sungai Raya, Kecamatan Siempat Nempu Hulu, Kabupaten Dairi, meninggal pada Minggu (9/7/2023). Siswi kelas 3 sekolah dasar itu meninggal karena digigit anjing pelihara keluarganya.
Ayah korban, Yakobus Tampubolon mengatakan, anaknya meninggal setelah digigit anjing peliharaan keluarga sebulan yang lalu.
"Digigit anjing peliharaan sekitar sebulan lalu," katanya.
Hanya saja, korban tidak memberitahukan perihal gigitan anjing itu ke keluarganya.
Korban diketahui tiba-tiba mengalami kejang-kejang dan ketika dibawa ke RSUD Adam Malik, Medan pada Minggu (9/7/2023) sore, korban meninggal di perjalanan.
Diketahui, rabies atau yang dikenal dengan “penyakit anjing gila” merupakan salah satu penyakit zoonosis yaitu penyakit yang menular dari hewan seperti anjing, kelelawar, kucing dan kera ke manusia.
Rabies disinyalir memiliki punya tingkat kematian tinggi, sekitar 99,99 persen.
Rabies merupakan penyakit menular akut, menyerang susunan saraf pusat yang disebabkan oleh Lyssavirus yang bisa menular melalui air liur, gigitan atau cakaran dan jilatan pada kulit yang luka oleh hewan yang terinfeksi rabies.
Gejala masa inkubasi virus rabies berkisar antara 4 hingga 12 minggu.
Setelah masa inkubasi, orang yang tertular virus rabies akan mengalami gejala mirip flu, demam otot melemah, kesemutan atau merasa terbakar di area gigitan, sakit atau nyeri kepala, demam, mual dan muntah, merasa gelisah, bingung atau terancam tanpa ada penyebab.
Kemudian menjadi hiperaktif, halusinasi, insomnia atau gangguan tidur, kesulitan menelan ketika makan atau minum serta produksi air liur berlebih.
Gejala rabies pada manusia berkembang secara bertahap dimulai dengan gejala awal yang mirip flu lalu berkembang menjadi gangguan neurologis yang parah.
Meski bisa berakibat fatal, pasien tetap berpeluang sembuh asal segera diobati setelah terpapar virus rabies.
Bila terkena gigitan anjing, cuci luka gigitan secepatnya dengan air mengalir dan sabun selama 15 menit lalu diberikan antiseptik, kemudian segera dibawa ke faskes untuk penanganan lebih lanjut.
Fakta yang paling penting dari rabies adalah penyakit ini bisa dicegah dengan vaksinasi yang diberikan kepada manusia dan hewan.