parboaboa

Geng Copet Spesalias KRL yang telah Beraksi Selama 16 Tahun Berakhir Ditangan Polisi

Maesa | Kriminal | 29-08-2023

Geng copet spesialis KRL telah diamankan oleh Polsek Tambora dalam rentan waktu yang berbeda-beda. (Foto: Parboaboa/Muazam)

PARBOABOA, Jakarta – Aksi geng copet spesialis kereta rel listrik (KRL) atau Commuter Line yang dilakukan oleh 4 orang pelaku berakhir di tangan polisi.

Keempat pelaku ini adalah Robin Maulana (36), Suherman (42), Davis dan Lebis. Mereka ditangkap dalam waktu yang berbeda.

Suherman sendiri merupakan residivis dan telah beraksi selama 16 tahun. Dia ditangkap oleh Unit Reskrim Polsek Tambora pada Rabu, (23/8/2023) di Jl Masjid Al-Ikhlas, Kranji, Bekasi Barat.

Sedangkan Robin Maulana yang seorang pemula ditangkap Unit Reskrim Polsek Tambora yang dipimpin oleh Kanit Reskrim Iptu Rachmad Wibowo, pada Rabu (16/8/2023) pukul 17.55 WIB.

Adapun untuk Davis dan Lebis yang sebelumnya buron ditangkap Unit Reskrim Polsek Tambora pada Minggu, (27/8/2023) di sebuah kostan yang berada di Jl. Kebon Kacang, Tanah Abng, Jakarta Pusat.

Penangkapan ke-4 pelaku ini bermula dari laporan korban berinisial JI yang ponselnya dicopet di Stasiun Duri, Duri Kosambi, Tambora, Jakarta Barat.

Pihak kepolisian pun bergerak dan menangkap pelaku. Dari tangan Robin dan Suherman, Unit Reskrim Polsek Tambora berhasil mengamankan barang bukti (barbuk) berupa 1 unit ponsel dan 1 lembar kartu KRL atas nama Robin.

Saat ini, keempat pelaku telah ditahan di Polsek Tambora untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya.

Ciri-Ciri Pencopet di KRL

Seorang wanita berinisial D mengisahkan pengalamannya yang menjadi korban pencopetan di KRL rute Jakarta-Bogor pada 30 Juni 2021 silam.

D kala itu naik KRL dari Stasiun Tebet dan hendak menuju Stasiun Cilebut (satu stasiun sebelum Bogor).

Saat tengah berdiri di gerbong umum, D merasa dipepet oleh terduga pelaku copet yang mengenakan pakain motif batik dan jaket hitam.

Pria berbaju batik ini berusaha menghalangi D, sedangkan terduga komplotan lainnya yang juga berjaket hitam mengambil tas berisi laptop dan dompet.

Setelah berhasil melancarkan aksinya, para terduga pelaku kemudian turun di Stasiun Pasar Minggu dengan membawa tas milik D tanpa disadarinya.

Dari kisah ini, dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri dari pelaku copet itu adalah berpenampilan rapi dan berpakaian formal agar terksesan sebagai penumpang KRL pada umumnya.

Mereka juga beraksi dengan berkelompok dan memiliki tugasnya masing-masing, seperti ada yang menarik perhatian calon korban, mengawasi situasi, serta bertugas sebagai eksekutor.

Editor : Maesa

Tag : #copet    #krl    #kriminal    #jabodetabek    #polisi    #tambora   

BACA JUGA

BERITA TERBARU