PARBOABOA, Jakarta - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan telah kembali terjadi aktivitas vulkanik erupsi di Gunung Ili Lewotolok, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dilansir dari magma.esdm.go.id, erupsi itu terjadi pada siang ini pada Kamis, 24 Agustus 2023 pukul 16.03 WITA dengan ketinggian kolom abu mencapai 700 meter di atas punca k gunung.
Anggota PVMBG, Stanislaus Ara Kian mengatakan jika kolom abu dari erupsi kali ini teramati berwarna kelabu hingga coklat dengan intensitas sedang-tebal ke arah barat dan barat laut.
Stanislaus menyebut jika erupsi Gunung Ili Lewotolok terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 30.1 mm dan durasi 1 menit 50 detik.
Oleh karenanya, pihak PVMBG kemudian merekomendasikan masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius 2 kilometer dari pusat aktivitas Gunung Ili Lewotolok.
Kemudian, warga Desa Lamawolo, Desa Lamatokan, dan Desa Jontona diimbau untuk waspada terhadap potensi ancaman bahaya dari guguran atau longsoran lava dan awan panas dari bagian timur puncak kawah gunung.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Ili Lewotolok merekomendasikan agar masyarakat menggunakan masker guna menghindari gangguan pernapasan (ISPA) yang disebabkan oleh abu vulkanik Gunung Api Ili Lewotolok.
Lalu, untuk warga yang tinggal di sekitar lembah atau aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Ili Lewotolok untuk berhati-hati terhadap potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.
Erupsi Tertinggi Gunung Ili Lewotolok
Berdasarkan data PVMBG, Gunung Ili Lewotolok masih berada di status Level II atau Waspada sejak 7 Oktober 2017.
Peningkatan status Gunung Api ini terjadi akibat dipicu oleh aktivitas kegempaan signifikan, terutama gempa tektonik lokal, vulkanik dalam dan vulkanik dangkal sejak pertengahan September 2017 lalu.
Kemudian pada Minggu, 29 November 2020 pukul 09.45 WIT, Gunung Ili Lewotolok meluncurkan lahar dan abu panas hingga ketinggian 4.000 meter di atas puncak.
Akibatnya, status Gunung Ili Lewotolok pun naik menjadi Level III atau Siaga dan sebanyak 2.782 jiwa yang berasal dari 17 Desa di Kec. Ile Ape dan 9 Desa di Kec. Ile Ape Timur, Kab. Lembata terpaksa diungsikan ke enam titik.
Ke-6 titik itu adalah Kelurahan Lewoleba, Kantor Bupati Lama, Kantor Badan Kepegawaian Daerah, Aula Ankara, dan Desa Baopana, dan Desa Tapolangu.
Editor: Maesa