Mengenal Kisah Nabi Daud AS dari Lahir sampai Wafat, Raja Cerdas Pemberani yang Mengalahkan Raja Jalut

Kisah Nabi Daud AS (Foto: Parboaboa/Nada)

PARBOABOA – Kisah Nabi Daud AS adalah salah satu cerita inspiratif dalam sejarah keagamaan yang ditemukan dalam berbagai kitab suci, termasuk Alkitab dan Al-Quran.

Nabi Daud dikenal sebagai raja yang tidak hanya memiliki kecerdasan yang luar biasa, tetapi juga keberanian yang mengagumkan.

Melansir buku Aqidah Akhlaq oleh Taofik Yusmansyah (2008), salah satu yang paling terkenal dari kisah Nabi Daud Alaihis Salam ialah pertarungannya dengan Jalut.

Jalut adalah seorang raja yang sangat kejam dan bertubuh tinggi besar. Namun, Nabi Daud, yang masih remaja saat itu mendapat mukjizat dan berhasil mengalahkan Jalut dengan cara yang tak terduga.

Selain itu, cerita tentang bagaimana Daud melunakkan hati Raja Thalut dengan kebijaksanaan dan kebaikan hatinya juga menjadi pelajaran berharga tentang kepemimpinan dan moralitas.

Mari lebih dalam mengenal kisah Nabi Daud lengkap dari lahir sampai wafat yang mengilhami banyak orang selama berabad-abad berikut ini!

Kelahiran Nabi Daud

Kelahiran Nabi Daud (Foto: Parboaboa/Nada)

Kisah Nabi Daud dilahirkan di Bethlehem, sebuah kota kecil di Palestina pada sekitar tahun 1040 SM. Dia berasal dari keluarga Isai, yang merupakan keturunan suku Yehuda.

Mengutip buku Aqidah Akhlaq oleh Taofik Yusmansyah (2008), garis keturunan Nabi Daud AS sampai kepada Nabi Ibrahim AS Ayah Nabi Daud bernama Yisya. Daud adalah anak terakhir dari dari 13 bersaudara. Daud berasal dari keluarga Bani Israil.

Ayahnya, Isai, adalah seorang peternak domba yang memiliki delapan anak, dengan Daud yang merupakan yang termuda. Pada masa kelahiran Daud, raja Israel saat itu adalah Saul, yang kemudian dikenal sebagai Raja Thalut.

Daud tumbuh sebagai seorang gembala dan menjadi terampil dalam menjaga domba-domba keluarganya. Namun, pada suatu hari, takdir kisah Nabi Daud AS berubah secara dramatis.

Nabi Samuel, yang diutus oleh Allah, tiba di Bethlehem untuk mengurapi salah satu anak Isai menjadi raja yang baru. Awalnya, Samuel berpikir bahwa Eliab, anak tertua Isai, adalah yang terpilih karena penampilannya yang gagah.

Namun, Allah memilih Daud yang masih muda dan sederhana sebagai raja yang akan datang. Dengan mengurapi Daud dengan minyak suci, Samuel menandai awal dari peran besar Daud dalam sejarah Israel.

Menjadi Pasukan Raja Thalut yang Paling Muda

Menjadi pasukan Raja Thalut yang paling muda (Foto: Parboaboa/Nada)

Mengutip buku Sejarah Terlengkap 25 Nabi oleh Rizem Aizid (2018), Daud adalah penyelamat kaum Bani Israil serta menjadi seorang pemimpin yang sangat dikagumi.

Kisah Nabi Daud merupakan salah satu keturunan Nabi Ibrahim. Ia dilahirkan dalam keturunan Israel setelah kenabian Musa dan Harun. Daud bin Yisya adalah salah satu dari tiga belas bersaudara.

Pada masa pemerintahan Raja Thalut, semua penduduk yang tidak memiliki hubungan keluarga atau perdagangan berperang. Dia memilih orang-orang terbaik dengan harapan mereka akan fokus pada perjuangan dan mengabaikan urusan keluarga dan perdagangan.

Seorang pemuda bernama Daud bergabung dengan tim. Ia disuruh ayahnya untuk menemani kedua saudaranya yang hendak berangkat berperang.

Namun dalam kisah Nabi Daud AS ia tidak diperbolehkan maju ke depan, ia hanya disuruh melayani kedua saudaranya di belakang. Selama pertempuran melawan tentara Jalut, Allah memberi Daud kemampuan untuk mengolah besi menjadi senjata perang.

Jumlah pasukan Thalut sebenarnya tidak cukup besar untuk melawan pasukan Jalut. Namun, Thalut berdoa kepada Allah agar memberinya kesabaran dan menguatkan pendiriannya melawan orang-orang kafir.

Dengan izin Allah, pasukan Thalut mampu mengalahkan pasukan Jalut. Hanya Jalut yang tersisa. Thalut kemudian mengumumkan bahwa siapa pun yang berhasil menaklukkan Jalut akan diangkat menjadi menantunya. Tak disangka, Daud yang masih remaja muncul paling depan dan meminta izin Thalut untuk menghadapi Jalut.

Mengalahkan Raja Jalut

Mengalahkan Raja Jalut (Foto: Parboaboa/Nada)

Melansir buku Aqidah Akhlaq oleh Taofik Yusmansyah (2008), sejak kecil Nabi Daud terkenal sebagai anak yang hebat. Dengan gagah berani, dia ikut berperang bersama kaumnya melawan para penjajah.

Salah satu yang paling terkenal adalah kisah Nabi Daud melawan Jalut. Jalut adalah seorang raja yang sangat kejam dan bertubuh tinggi besar.

Jalut adalah orang sombong yang berulang kali menantang Bani Israel untuk melawannya. Tiba-tiba, Daud muncul di hadapannya. Jalut tertawa terbahak-bahak saat seorang pemuda menantangnya.

Daud maju ke depan dengan membawa tongkat, lima batu, dan ketapel. Jalut melangkah maju dan terus mengejek dan mempermalukan Daud, mengejek keraguan dan kelemahannya. 

Ketika itu, tidak ada seorang pun yang berani melawan Jalut. Satu-satunya di berani adalah Daud. Dengan bersenjatakan ketapel di tangan, Daud yang melontarkan batu yang tepat mengenai dahi Jalut. Jalut pun roboh, terjungkal, dan mati.

Semenjak itu, tidak ada lagi yang mengganggu Bani Israil. Itulah kisah Nabi Daud melawan Jalut yang masih terkenang sampai saat ini.

Melunakkan Hati Raja Thalut

Melunakkan hati Raja Thalut (Foto: Parboaboa/Nada)

Melansir buku Cerita Teladan 25 Nabi dan Rasul oleh Iip Syarifah (2019), kisah Nabi Daud AS semakin hari semakin dicintai orang-orang, hal ini tak terlepas dari doa Nabi Daud agar dicintai. Sang Raja mengetahui hal itu.

Dia mulai merasa tersaingi. Karena itu, Raja mulai menyusun rencana untuk menyakiti bahkan membunuh Nabi Daud. Dia mulai menyiapkan pasukan untuk memerangi Nabi Daud.

Nabi Daud mengerti bahwa sang Raja cemburu kepadanya. Karena itu, beliau tidak mau meladeni permusuhan sang Raja. Beliau hanya mengambil pedang saat sang Raja tidur, Ialu memotong baju Raja menggunakan pedang itu.

Kisah Nabi Daud membangunkan dan berkata kepada Raja Thalut, "Tuan telah keluar untuk membunuhku.

Namun, aku tidak membenci Tuan atau ingin membunuh Tuan. Kalau aku mau, niscaya sudah aku lakukan sqat Tuan tidur tadi. Ini potongan baju Tuan yang kupotong saat Tuan tidur.

Namun, aku tidak mau melakukan itu. Aku sama sekali tidak ingin menyakiti orang lain. Ajaran yang kubawa adalah ajaran cinta dan kasih sayang, bukan ajaran kebencian."

Akhirnya sang Raja menyadari kesalahannya. Dia meminta maaf kepada Nabi Daud. Waktu terus berganti. Sang Raja tewas dalam sebuah peperangan yang tidak dikuti oleh Nabi Daud.

Semua orang ingat kebaikan yang sudah dilakukan oleh Nabi Daud kepada mereka sehingga sepakat memilihnya sebagai raja. Dengan demikian, selain sebagai Nabi yang diutus, Nabi Daud juga seorang raja.

Menjadi Pemimpin yang Bijaksana dan Berani

Menjadi pemimpin yang bijaksana dan berani (Foto: Parboaboa/Nada)

Melansir buku Tafsir Qashashi Jilid III oleh Syofyan Hadi (2021), kisah Nabi Daud AS adalah sosok yang sangat bijaksana karena memiliki ilmu yang luas.

Kebijaksanaan Nya semakin sempurna karena ditambah lagi dengan diturunkannya kitab Zabur kepada dirinya. Karena itu, seorang kepala negara harusnya memiliki ilmu yang luas dan bijaksana dalam segala sikap dan keputusannya.

Nabi Daud Menerima Kitab Suci

Nabi Daud menerima Kitab Zabur (Foto: Parboaboa/Nada)

Dilansir dari buku Aqidah Akhlaq oleh Taofik Yusmansyah (2008), kisah Nabi Daud AS diangkat menjadi nabi/rasul pada usia 40 tahun. Allah SWT memberikan wahyu kepadanya berupa Kitab Zabur.

Nabi Daud diutus kepada Bani Israil setelah Nabi Musa. Nabi Daud diutus dengan tujuan meneruskan syariat Nabi Musa. Telah dijelaskan Al-Quran dalam Surah An-Nisa Ayat 163:

وَءَاتَيْنَا دَاوُۥدَ زَبُورًا

Arab-Latin: wa ātainā dāwụda zabụrā

Artinya: “Dan Kami berikan Zabur kepada Daud.”

Kitab Zabur adalah salah satu kitab suci yang diwahyukan kepada Nabi Daud oleh Allah. Kitab Zabur berisi himpunan mazmur, doa-doa, dan puji-pujian yang digunakan dalam ibadah dan refleksi spiritual.

Wafatnya Nabi Daud AS

Wafatnya Nabi Daud AS (Foto: Parboaboa/Nada)

Kisah Nabi Daud adalah orang yang sangat pencemburu. Saat dia bepergian, dia mengunci semua pintu di rumahnya dan tidak membiarkan siapapun masuk ke rumahnya.

Ketika Nabi Daud sedang pergi, istrinya mengunjungi dan memeriksa kondisi rumahnya. Dia melihat seorang pria berdiri tegak di tengah rumah.

Istri Nabi Daud takjub karena pria ini bisa masuk meski rumahnya terkunci. Ia takut jika ada yang tertangkap di rumahnya, Nabi Daud akan marah. Segera setelah itu, Nabi Daud kembali ke rumah, dan lelaki itu tetap sama, tanpa rasa takut atau khawatir.

Nabi Daud bertanya kepada pria itu. Dia mengungkapkan identitasnya dan nabi Daud segera mengenalinya. Katanya, “Aku adalah orang yang tidak takut kepada raja, dan tidak ada yang dapat menghentikan aku.” Maka Nabi Daud mengenali sifat-sifatnya. Nabi Daud bersabda: “Jadi kamu (demi Allah) adalah Malaikat Maut. Selamat datang atas keputusan Allah.” kemudian Nabi Daud diambil nyawanya dan beliau wafat.

Mengutip buku Islam on the Spot oleh @FaktaAgama (2015), saat kisah Nabi Daud AS akan dimakamkan, burung-burung melebarkan sayap dan menaungi beliau hingga menjadikan bumi tampak gelap Allah SWT memberikan Nabi Daud AS suara yang merdu, suara yang tidak diberikan kepada siapa pun selain dia.

Sehingga, ketika dia sedang melantunkan Zabur, burung-burung turut berhenti di udara untuk mengagungkan Allah SWT. Begitu juga dengan gunung.

Nah, itu dia ringkasan kisah Nabi Daud lengkap dari lahir sampai wafat yang menjadi cerminan kebijaksanaan, keberanian, dan kebaikan hati yang menjadi sumber inspirasi bagi banyak orang di seluruh dunia.

Meskipun tinggal dalam waktu yang jauh berbeda, nilai-nilai yang ia anut dan tindakan-tindakannya tetap relevan hingga hari ini.

Ringkasan Kisah Nabi Daud alaihissalam mengajarkan Anda tentang pentingnya menjunjung tinggi kebaikan hati, kecerdasan, dan keberanian dalam menghadapi cobaan hidup.

Sebagai pahlawan yang berhasil mengalahkan raja yang kuat dan melunakkan hati seorang pemimpin yang keras, Nabi Daud menunjukkan kepada kita bahwa tindakan baik dan bijaksana dapat mengubah dunia

Memahami kisah Nabi Daud singkat dapat membuat Anda memiliki inspirasi untuk menjalani kehidupan dengan penuh semangat dan integritas.

Editor: Sari
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS