PARBOABOA, Jakarta - Setiap bulan, umumnya sebagian besar wanita mengalami tantangan yang cukup menyebalkan, yaitu kram perut saat menstruasi.
Meskipun menjadi bagian alami dari siklus reproduksi, kram perut sering kali mengganggu aktivitas sehari-hari dan kualitas hidup secara keseluruhan.
Mulai dari tingkat ringan hingga yang lebih parah, pengalaman ini bervariasi dari satu individu ke individu lainnya.
Selain kram, menstruasi juga dapat menimbulkan gejala sindrom pramenstruasi (PMS) seperti perubahan mood dan ketidaknyamanan fisik, serta tumbuhnya jerawat akibat perubahan hormon.
Kondisi ini terjadi ketika rahim mengalami kontraksi untuk mengelupas lapisan dindingnya selama menstruasi. Hal inilah yang menyebabkan rasa sakit atau ketidaknyamanan yang dikenal sebagai kram.
Menurut Medical News Today, kram menstruasi adalah sensasi nyeri yang umum dialami sebagian wanita sebelum dan selama periode menstruasi. Rasa sakitnya bisa menyerang perut bagian bawah dan punggung bagian bawah.
Meskipun beberapa wanita hanya mengalami gejala ringan, ada juga yang menderita kram begitu parah sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari. Kondisi yang dinamai dysmenorrhea ini mempengaruhi setiap wanita secara berbeda.
Nyeri menstruasi tidak terbatas pada kram perut saja, melainkan juga bisa meliputi nyeri punggung, mual, muntah, dan bahkan nyeri yang menjalar ke seluruh tubuh.
Dilansir dari Medical News Today, terdapat beberapa metode, baik alami maupun medis, untuk mengurangi nyeri perut saat menstruasi.
Menggunakan Kompres Hangat pada Perut
Meletakkan botol air panas atau bantalan pemanas di atas perut dapat membantu mengendurkan otot dan meredakan kram.
Panas membantu otot rahim dan sekitarnya untuk rileks, mengurangi kram dan ketidaknyamanan.
Alternatif lainnya, mengompres punggung bawah dengan bantal pemanas juga efektif untuk mengurangi sakit punggung.
Selain itu, berendam dalam air hangat juga dapat melonggarkan otot perut, punggung, dan kaki.
Lakukan Olahraga Ringan
Meskipun berolahraga saat mengalami kram mungkin terasa menantang, aktivitas fisik justru dapat membantu meredakan nyeri.
Peregangan ringan, berjalan santai, atau yoga seringkali efektif untuk meredakan kram tanpa memicu kelelahan yang berlebihan.
Selain itu, berolahraga juga memicu pelepasan endorfin, hormon alami yang berfungsi sebagai pereda nyeri.
Akupunktur
Akupuntur adalah metode pengobatan tradisional yang menggunakan jarum tipis yang ditusukkan pada titik-titik tertentu di tubuh untuk merangsang saraf.
Dikenal efektif dalam meredakan kram menstruasi, akupuntur juga memicu pelepasan endorfin, mengurangi peradangan, dan membantu tubuh menjadi lebih rileks.
Perlu dicatat, penting untuk melakukan akupuntur di bawah pengawasan terapis profesional, karena teknik ini tidak dapat dilakukan secara mandiri dan memerlukan keahlian khusus.
Pijat Perut
Pijat perut merupakan teknik terapi yang efektif untuk mengatasi kram perut, khususnya selama menstruasi.
Melalui pemijatan lembut di area perut, teknik ini dapat meningkatkan aliran darah, merilekskan otot-otot yang tegang, dan mengurangi rasa sakit.
Penggunaan minyak pijat, body lotion, atau minyak kelapa dapat memperhalus gerakan tangan pada kulit, membantu memfasilitasi pijatan tersebut.
Selain itu, pijat perut juga berguna untuk memperbaiki pencernaan dan mengurangi stres, yang sering kali memperburuk gejala kram.
Mengatur Pola Makan
Salah satu penyebab kram perut saat mensturasi adalah perubahan horomon yang memengaruhi saluran pencernaan.
Untuk itu, mengonsumsi makanan yang kaya serat, rendah lemak, serta menghindari gula olahan secara jangka pendek dapat membantu mengurangi gejala tersebut.
Penting juga untuk meningkatkan asupan cairan agar tubuh tetap terhidrasi, mengingat dehidrasi sering menjadi penyebab umum kram otot.
Selain itu, mengonsumsi teh herbal seperti kamomil, dandelion, raspberry merah, dan adas bisa memberikan efek hangat dan menenangkan.
Konsumsi Obat Pereda Nyeri
Jika pengobatan alami tidak cukup efektif, Anda dapat mencoba obat pereda nyeri yang dijual bebas, seperti aspirin atau ibuprofen. Obat-obatan ini efektif mengurangi peradangan, nyeri, dan kram menstruasi.
Pastikan untuk mengikuti petunjuk dosis yang tertera pada kemasan dan konsultasikan dengan dokter jika dosis yang disarankan tidak memberikan peredaan yang cukup.
Mengalami kram perut selama menstruasi adalah kondisi yang umum terjadi. Namun, jika kram tersebut menjadi sangat intens dan mengganggu, ini mungkin menunjukkan adanya kondisi kesehatan yang perlu ditangani.
Editor: Beby Nitani