PARBOABOA, Medan - Menjelang hari raya Idulfitri 1444 H, pedagang pakaian di Pasar Ikan Lama, Jalan Stasiun Kereta Api, Medan, mengeluh karena volume pengunjung yang berbelanja sepi, Sabtu (08/04/2023). Kondisi resesi yang melanda dunia, diduga menjadi pemicu.
Salah seorang pedagang busana muslim di Pasar Ikan Lama, Adit mengatakan, pembeli di tahun ini menurun hingga 50 persen.
"Kalau sekarang agak menurun sih bang dibanding tahun lalu. Hampir 50 persen ada," kata Adit warga Medan yang sudah berjualan delapan tahun di Pasar Ikan Lama menjawab pertanyaan Parboaboa.
Adit menduga, sepinya pembeli di lebaran tahun ini dipengaruhi oleh kondisi resesi ekonomi yang sedang melanda perekonomian global.
"Karena faktor resesi inilah mungkin otomatis berdampak sama penjualan. Biasanya apapun yang dishare di pertengahan puasa ini selalu ramai pembeli," kata Adit.
Ia menjual berbagai jenis busana muslim dengan harga yang bervariasi mulai dari Rp30 ribu hingga Rp300 ribu.
"Pembeli berasal dari Medan, Sumut dan Aceh," pungkas Adit.
Pedagang pakaian busana muslim lainnya juga mengemukakan pendapat yang serupa. Dikatakan Isna, pada tahun ini pembeli lebih sepi di banding tahun lainnya.
"Menurun dari jumlah orang belanja biasanya kalau udah mau lebaran gini beli banyak ini masih ada senggangnya," ucap Isna.
Isna menggambarkan suasana di 2023 ini lebih parah bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya saat pandemi COVID-19 melanda.
"Lebih parah tahun ini daripada COVID yang kemarin," ujar Isna.
Meski begitu, dirinya tetap berharap ke depannya penjualan pakaian bisa lebih baik lagi. "Ya tahun 2024, mudah-mudahan bisa lebih baik lagi," pungkasnya.
Diketahui, Pasar Ikan Lama Medan ini merupakan sentra grosir tekstil, pakaian, seperti baju, celana, kebaya, batik, busana tradisional, jilbab, mukena, karpet dan sajadah.
Di Pasar Ikan Lama ini juga terdapat penjualan berbagai produk khas Arab Saudi seperti air zam-zam, kurma, dan lainnya.
Sebutan Pasar Ikan Lama Medan ini sendiri merujuk pada masa kolonial Belanda, lokasi pasar ini pada waktu itu menjadi pusat penjualan ikan terbesar. Pada 1970, pasar ikan tersebut beralih menjadi sentra tekstil.
Editor: RW