PARBOABOA, Jakarta – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah menerapkan kebijakan work from home (WFH) bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di Ibu Kota.
Berdasarkan Surat Edaran (SE) No 34/SE/2023 terkait WFH untuk ASN di DKI Jakarta, kebijakan tersebut mulai berlaku Senin, (21/8/2023) hingga Minggu, (21/10/2023).
Skema yang digunakan adalah 50 persen WFH dan 50 persen work from office (WFO).
Skema ini berubah saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN berlangsung pada 4-7 September 2023 menjadi 75% WFH dan 25% WFO.
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, mengatakan jika penerapan WFH selama KTT ASEAN berlangsung telah membuat kualitas udara menjadi lebih baik.
Karenanya, Heru Budi pun berencana untuk memperpanjang masa WFH bagi para ASN di Jakarta hingga musim hujan datang.
Seperti yang diketahui, Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan jika musim hujan akan melanda Indonesia pada bulan November 2023.
Namun, musim kemarau ini tidak akan terjadi secara bersamaan di seluruh wilayah Tanah Air.
Wilayah yang lebih dulu mengalami musim hujan adalah Sumatra bagian tengah, Sumatra Utara, Sumatra bagian tengah dan selatan, sebagai kecil Kep. Riau serta Aceh.
Kemudian, baru setelah itu disusul oleh wilayah Jawa dan Kalimantan. Secara bertahap, musim hujan tersebut bakal mendominasi seluruh wilayah di Indonesia pada Maret-April 2024.
Kendati demikian, Heru Budi menyatakan bahwa wacana memperpanjang masa WFH bagi ASN ini baru akan dibahas setelah dilakukannya evaluasi penerapan WFH.
Di samping itu, Heru Budi menilai bahwa perbaikan kualitas udara tidak hanya membutuhkan solusi jangka pendek, tapi juga harus ada solusi jangka panjang sebab perubahan iklim terjadi pada setiap tahun.
Karenanya, dia mendorong para pemilik gedung-gedung tinggi untuk segera memasang water mist generator.
Water mist generator merupakan teknologi pemadam api yang bekerja secara otomatis saat terjadi kebakaran di dalam ruangan.
Adapun yang membedakan antara penyemprotan menggunakan water mist dengan air biasa adalah ukuran bulirnya yang hanya sekitar 50-200 mikron.
Disebutkan jika semakin kecil ukuran bulir, maka efisiensi pendinginan pun menjadi semakin baik.
Penyemprotan menggunakan water mist dari atas gedung tinggi dinilai dapat mengurangi polusi udara yang ada di Ibu Kota.
Editor: Maesa