Polusi Udara Tinggi, Jakarta Duduki Peringkat Tertinggi Versi IQAir

PARBOABOA, Jakarta - Jakarta tercatat sebagai kota dengan polusi udara tertinggi di dunia menurut indeks kualitas udara IQAir pada Minggu (20/8/2023) pagi. Indeks kualitas udara Jakarta mencapai 156, menunjukkan peningkatan tipis dari hari sebelumnya dan masuk dalam kategori tidak sehat.

Pada hari Sabtu (19/8/2023), indeks kualitas udara Jakarta mencapai 153, juga masuk dalam kategori tidak sehat. Dengan skor tersebut, Jakarta sebelumnya berada di peringkat ketiga di antara kota-kota besar dunia dengan tingkat polusi udara tinggi.

Dalam perbandingan dengan kota-kota besar lainnya yang menghadapi polusi udara tinggi, posisi kedua ditempati oleh Doha, Qatar, dengan indeks 153, diikuti oleh Baghdad, Irak, dan Delhi, India, dengan skor yang sama, yaitu 152.

Sementara itu, di sekitar Jakarta, situasinya juga mengkhawatirkan. Kota Bogor mengalami lonjakan drastis dari indeks 69 (kategori sedang) menjadi 140 (kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif). 

Kota Depok memiliki indeks kualitas udara 165, masuk dalam kategori tidak sehat. Di Tangerang Selatan, indeks kualitas udara melonjak tinggi menjadi 203, yang diklasifikasikan sebagai sangat tidak sehat.

Sayangnya, untuk Bekasi, informasi mengenai indeks kualitas udara saat ini tidak tertera pada laman IQAir.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah mengambil langkah-langkah penting untuk mengatasi permasalahan polusi udara. Salah satu tindakan yang diambil adalah menanam 25.000 pohon hingga bulan Juli 2023.

Tidak hanya itu, rencananya akan dibangun 800 titik ruang terbuka hijau baru secara bertahap, dengan pembuatan 256 titik di tahap awal.

Program work from home (WFH) juga akan diaktifkan kembali, melibatkan 50 persen dari total Aparatur Sipil Negara (ASN). Uji coba WFH ini direncanakan berlangsung selama dua bulan, dimulai dari 21 Agustus hingga 21 Oktober 2023.