PARBOABOA, Jakarta - Nama Menteri Pariwisata dan EKonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno berada di urutan pertama dalam survei yang digelar lembaga survei Charta Politika, sebagai calon wakil presiden (cawapres) potensial di Pilpres 2024.
Eks Wakil Gubernur DKI Jakarta itu memperoleh elektabilitas 19,8 persen, disusul Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan elektabilitas 18,4 persen, dan Menko Polhukam Mahfud MD 15,2 persen.
Sedangkan, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang digadang-gadang akan maju mendampingi Anies Baswedan hanya memperoleh elektabilitas sebanyak 10,9 persen.
Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya menjelaskan elektabilitas Sandi dipupuk sejak ia menjadi Cawapres Prabowo Subianto pada Pilpres 2019.
"Saya pikir ini (elektabilitas) dikarenakan investasi elektoral yang sudah dimiliki Sandi pada Pemilu sebelumnya," ujar Yunarto dalam paparan rilisnya secara virtual, Senin (15/5/2023).
Yunarto mengatakan, nama Mahfud MD yang mampu menyodok ke urutan ketiga sangat di luar dugaan. Sebab, dari survei sebelumnya, urutan ketiga selalu ditempati oleh AHY atau Erick Thohir.
"Pak Mahfud ini saya tidak tahu apakah ini ada pengaruhnya karena keberaniannya di Komisi III (DPR RI) menampilkan gaya komunikasi politik agak berbeda dari politisi lain, kadang-kadang netizen senang sekali dengan dobrakan atau gebrakan seperti itu," jelas dia.
Selain Sandiaga Uno, Ridwan Kamil, Mahfud MD dan AHY, ada Menteri BUMN Erick Thohir dengan elektabilitas 9,2 persen, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa 5,8 persen, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar 3,5 persen, Ketua DPR RI Puan Maharani 2,9 persen, dan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto 2,2 persen.
Survei dilakukan pada tanggal 2 hingga 7 Mei 2023, melalui wawancara tatap muka secara langsung dengan menggunakan kuesioner terstruktur. Jumlah sampel sebanyak 1220 responden, yang tersebar di 34 Provinsi.
Metodologi yang digunakan adalah metode acak bertingkat (multistage random sampling) dengan margin of error lebih kurang 2,82 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Editor: Kurnia Ismain