PARBOABOA, Jakarta - Bantuan pendanaan Amerika Serikat (AS) untuk Ukraina selama ini, telah membantu negara pecahan Uni Soviet mendapatkan banyak logistik dan alusista menghadapi invasi Rusia.
Namun, situasi genting sedang menghantui Ukraina menyusul keputusan senator Partai Republik AS yang memblokir rancangan undang-undang bantuan penting.
Imbasnya, beberapa negara yang kerap mendapatkan bantuan pendanaan AS, termasuk Ukraina akan disetop. Ukraina sendiri akan kehilangan $60 miliar.
Ibu Negara Ukraina, Olena Zelenska mengatakan, warga Ukraina sedang diancam bahaya karena keputusan negara-negara barat tersebut yang tak melanjutkan dukungan keuangan untuk mereka.
Olena berujar, "kami benar-benar membutuhkan bantuan. Dengan kata sederhana, kami tidak boleh bosan dengan situasi ini, karena jika kami bosan, kami akan mati," kata Olena melansir BBC Nwes.
Presiden AS, Joe Biden bersama Partai Demokrat telah berusaha membujuk senator Partai Republik untuk melanjutkan bantuan pendanaan ke Ukraina, namun tak berhasil.
Biden mengatakan, kegagalan untuk menyetujui bantuan ke Ukraina akan menjadi 'hadiah' bagi Presiden Vladimir Putin.
Ia juga memperingatkan, sejarah akan menghakimi dengan keras mereka yang mengabaikan perjuangan kebebasan Ukraina.
Inggris juga telah mendesak para politisi di Washington DC untuk menyetujui dan melanjutkan bantuan pendanaan untuk Ukraina.
Menteri Luar Negeri Inggris, Lord Cameron, dalam kunjungannya ke Washington minggu ini, mengingatkan, AS adalah pendukung utama koalisi barat yang mendukung perjuangan Ukraina melawan Rusia.
Dia mendesak AS untuk tidak memberikan 'hadiah Natal' kepada Putin dengan memblokir miliaran dolar dukungan keuangan yang diperlukan untuk melanjutkan perang melawan pasukan Rusia.
Ukraina, negara di sisi Timur Eropa ini mengejutkan negara-negara barat dan masyarakat internasional setelah pasukan bersenjatanya mampu mencegah dan melawan invansi Rusia 2022 lalu.
Usaha Ukraina untuk bebas dari cengkaram Rusia mendapat suport dan dukungan penuh negara-negara barat termasuk AS.
Negara-negara barat menilai apa yang dilakukan oleh Ukraina merupakan upaya menegakkan kebebasan sekaligus mengakhiri segala bentuk intimidasi.
Namun, perlawanan mereka saat ini terancam karena bantuan dari barat berkurang, termasuk keputusan AS yang menutup kran bantuan pendanaan.