PARBOABOA, Jakarta – Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) mengimbau agar seluruh pihak tidak menimbulkan ujaran kebencian, berita bohong hingga fitnah dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang.
Imbauan ini disampaikan Joko Widodo saat menghadiri Syukuran 1 Abad Nahdlatul Ulama (NU) sekaligus 25 Tahun Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Stadion Manahan, Surakarta, Jawa Tengah yang dilansir pada Selasa, 25 Juli 2023.
Menurutnya, sebagai sebuah pesta demokrasi, sudah seharusnya masyarakat bergembira dengan adanya pemilu. Selain itu, rakyat juga harus terbebas dari ketakutan-ketakutan dan tidak boleh ada pertengkaran antar sesama.
Presiden mengimbau, pada pemilu mendatang, tidak ada lagi ujaran kebencian, berita bohong hingga fitnah, terutama di platform media sosial.
Sebab, sambungnya, sejumlah hal yang menimbulkan kegaduhan ini kerap terjadi jelang pemilu hanya karena berbeda pilihan politik.
Jokowi menilai, perbedaan pilihan politik merupakan sesuatu yang wajar dalam demokrasi. Oleh karenanya, ia meminta agar perbedaan ini tidak menjadikan rakyat saling bergaduh maupun saling menjelekkan hingga berkepanjangan.
Kepala Negara RI menuturkan, sebagai saudara sebangsa dan setanah air, termasuk atas nama agama, hal-hal negatif tersebut tidak boleh terjadi.
Kemudian, setelah Pemilu 2024 selesai, ia meminta agar seluruh pihak kembali bersatu sebagai sebuah bangsa yang besar.
Dalam kesempatan yang sama, Jokowi turut meminta semua pihak untuk terus menjaga semangat toleransi dan persatuan bangsa demi pesta demokrasi yang berjalan dengan baik.
Pasalnya, tambah dia, dari proses pemilu yang baik, hasilnya pun akan menjadi baik.
Editor: Maesa