PARBOABOA, Jakarta – Dilaporkan bahwa Indonesia menunda impor sapi hidup dari 4 fasilitas Australia usai menemukan 13 sapi yang terinfeksi penyakit kulit atau lumpy skin disease (LSD).
Adapun, LSD adalah penyakit sangat menular yang ditemukan pada sapi. Di mana, penyakit itu akan menyebabkan lepuh dan mengurangi produksi susu sapi.
Kepala Badan Karantina Pertanian Indonesia, Bambang mengatakan jika LSD ditemukan pada 13 sapi hidup yang diimpor dari 4 fasilitas Australia.
Dari ke-13 sapi hidup itu, lanjutnya, ditemukan gejala fisik dari penyakit menular LSD.
Saat ini, sesuai dengan peraturan impor, sapi tersebut telah dikarantina sebelum tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Bambang menuturkan, kini impor ternak dari 4 fasilitas Australia itu akan dihentikan selama 60 hari ke depan guna penyelidikan lebih lanjut.
Lalu, sambungnya, apabila tidak ditemukan penyakit LSD pada hewan ternak, maka impor sapi hidup akan kembali dilanjutkan.
Dia menambahkan, langkah pengendalian terhadap LSD ini sangat penting untuk menekan penyebaran penyakit tersebut.
Sementara itu, pada Senin, 31 Juli 2023, Kementerian Pertanian (Kementan) Australia menyatakan bahwa pihaknya telah bekerja sama dengan mitra dari Indonesia guna memastikan ternak dari negaranya telah memenuhi persyaratan.
Diketahui bahwa Indonesia merupakan pasar terbesar ekspor sapi hidup dari Australia. Di mana, pada tahun 2022, telah lebih dari 303.000 sapi hidup diimpor dari negara tersebut. Sedangkan per Januari-Juli 2023, Indonesia telah mengimpor sapi hidup sebanyak 153.000.
Editor: Maesa