Waspada, Pria juga Bisa Kena Kanker Payudara

PARBOABOA, Jakarta - Banyak orang masih mengira jika kanker payudara hanya penyakit yang diderita perempuan.

Faktanya, kanker payudara juga menghantui kaum pria. Sama seperti pada perempuan, kanker payudara pada pria juga berbentuk benjolan pada payudara. 

Seperti yang dialami pelari Mike Rossiter dari Cardiff, Inggris. Dia mendapati menderita kanker payudara secara tidak sengaja. 

Awalnya, seperti pelari lain, dia mengalami masalah akibat aktifitasnya seperti puting lecet akibat latihan menjelang maraton Manchester pada tahun 2014.

Untuk mengobati lecet tersebut, dia mengoleskan krim khusus untuk mengobati putingnya. 

Saat itulah dia merasakan ada benjolan di belakang salah satu putingnya. 

Tak mau ada hal buruk menimpa, dia pun memeriksakan diri. Hasilnya, dia divonis menderita kanker payudara, sesuatu yang tak dia bayangkan sebelumnya jika pria juga bisa mengalami penyakit itu. 

Atas nasib yang menimpanya, kini dia aktif menekankan pentingnya kesadaran terhadap kanker payudara pada pria. 

Dilansir dari Daily Star, gejala-gejalanya kanker payudara lebih jarang terjadi pada pria, namun tetap tidak boleh diabaikan.

Indikator utama pada pria antara lain adanya benjolan di belakang puting, puting terbalik, ruam di dada, dan benjolan di bawah ketiak. 

Rossiter pun mendorong para pria untuk memeriksakan diri jika mereka memiliki kekhawatiran akan kesehatannya, tak hanya terkait kanker payudara. 

Kanker Payudara pada Pria

Kepala Penelitian di Cancer Research Wales, Dr Lee Campbell, berdasar data di Wales, Inggris, kanker payudara pada pria memang jauh lebih sedikit dibanding kaum perempuan. 

Per tahun, rata-rata, ada 15-20 kasus kanker payudara pada pria. Sementara kanker perempuan mencapai 2.800 kasus. 

Meskipun kanker payudara pada pria jarang terjadi, kasus ini terhitung mencapai sekitar 0,6 persen dari seluruh kasus kanker payudara di Wales. 

Dr Campbell menyayangkan, banyak kasus kanker payudara pada pria terlambat terdeteksi. 

Hal itu dipicu kurangnya pengetahuan masyarakat, atau adanya kondisi lain yang dipertimbangkan terlebih dahulu.

Untungnya, tingkat kelangsungan hidup penderita kanker payudara pria cukup baik, terutama jika didiagnosis sejak dini. 

Dia menyebut, gejala kanker payudara pria antara lain benjolan atau pembengkakan, lesung pipit, iritasi, kemerahan atau kulit terkelupas, nyeri dan keluarnya cairan dari puting atau puting terbalik di payudara.

Jika mengalami kejadian seperti itu, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter umum atau penyedia layanan kesehatan lainnya. 

Angka Kasus Kanker Payudara Pria di Indonesia

Dilansir dari laman Hermina Hospital, survey tahun 2020, kasus kanker payudara pada pria diperkirakan mencapai 2620. Sebanyak 520 orang di antaranya meninggal.

Dari data yang ada, kebanyakan kasus kanker payudara pria melanda mereka yang berusia 60-70 tahun. 

Meski demikian, tidak menutup kemungkinan kanker payudara pada pria juga mengincar di usia berapa pun.

Jika seseorang memeriksakan diri terkait kecurigaan adanya kanker payudara, maka dia akan menjalani sejumlah pemeriksaan di antaranya USG, mammogram, dan biopsi. 

Bila dinyatakan positif kanker payudara, maka pengobatan yang akan dijalani pasien pria akan sama dengan perempuan. 

Pengobatan kanker payudara yang dimaksud di antaranya operasi pengangkatan jaringan payudara (mastektomi). 

Tindakan ini juga termasuk pengangkatan kelenjar getah bening di sekitar ketiak.

Pengobatan selanjutnya yakni radioterapi atau terapi radiasi. Tujuan terapi ini  menghilangkan sel kanker yang tersisa di payudara, otot dada, atau ketiak. 
Pengobatan lain yang familiar untuk penyakit kanker yakni kemoterapi. Tujuannya sama seperti radiasi yakni membunuh sel kanker yang mungkin menyebar ke luar payudara pria.

Terapi lain yakni terkait hormon pada pria yang biasanya menggunakan obat tamoxifen. 

Sayangnya, obat terapi hormon lain yang biasa digunakan untuk perempuan belum terbukti efektif untuk pria.