Ratni Dewi Sawitri | Islam | 11-05-2023
PARBOABOA – Surat Al Baqarah ayat 284-286 merupakan bagian dari surah kedua dalam Al-Qur'an, yang memiliki banyak nilai dan hikmah yang sangat penting bagi umat Islam.
Tergolong sebagai surat Madaniyah (diturunkan di Kota Madinah), Surat Al Baqarah merupakan surat terpanjang dalam Al Quran, yang terdiri dari 286 ayat, 6.221 kata, dan 25.500 huruf.
Dua ayat terakhir dalam surat Al Baqarah ini disebut juga dengan “kafataahu”, maksudnya adalah dua ayat yang mencukupi. Allah akan mencukupkan rezeki, kebutuhan, dan keperluan seorang hamba yang mengamalkan ayat ini.
Melansir buku Doa-Doa Terbaik Sepanjang Masa oleh Ahmad Zacky El-Syafa (2013), keistimewaan Surat Al Baqarah Ayat 284-286 dijelaskan dalam hadist dari Ma'qal ibnu Yasar, Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa:
"Surat Al-Baqarah adalah puncak Al-Qur'an, diturunkan bersamaan dengan turunnya delapan puluh malaikat pada tiap-tiap ayatnya. Dikeluarkan dari Arasy firman-Nya, 'Allah, tidak ada Tuhan melainkan Dia Yang Hidup Kekal lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya)' (Al-Baqarah: 255); kemudian disambungkan dengannya. yakni dengan surat Al-Baqarah." (HR. Imam Ahmad)
Dari hadits tersebut diterangkan bahwa dengan banyak keutamaan yang diperoleh apabila membaca surat Al Baqarah.
Sebelum mengetahui keutamaannya, berikut ini merupakan bunyi dari Surat Al Baqarah ayat 284-286 lengkap dengan Arab, Latin dan artinya:
لِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۗ وَإِنْ تُبْدُوا مَا فِي أَنْفُسِكُمْ أَوْ تُخْفُوهُ يُحَاسِبْكُمْ بِهِ اللَّهُ ۖ فَيَغْفِرُ لِمَنْ يَشَاءُ وَيُعَذِّبُ مَنْ يَشَاءُ ۗ وَاللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Bacaan Latin: lillaahi maa fii alssamaawaati wamaa fii al-ardhi wa-in tubduu maa fii anfusikum aw tukhfuuhu yuhaasibkum bihi allaahu fayaghfiru liman yasyaau wayu'adzdzibu man yasyaau waallaahu 'alaa kulli syay-in qadiirun.
Artinya: Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikan, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu. Maka Allah mengampuni siapa yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
آمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ ۚ كُلٌّ آمَنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ ۚ وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا ۖ غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ
Bacaan latin: āmanar-rasụlu bimā unzila ilaihi mir rabbihī wal-mu`minụn, kullun āmana billāhi wa malā`ikatihī wa kutubihī wa rusulih, lā nufarriqu baina aḥadim mir rusulih, wa qālụ sami'nā wa aṭa'nā gufrānaka rabbanā wa ilaikal-maṣīr
Artinya: "Rasul (Muhammad) beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya (Al-Qur'an) dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semua beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka berkata), "Kami tidak membeda-bedakan seorang pun dari rasul-rasul-Nya." Dan mereka berkata, "Kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami Ya Tuhan kami, dan kepada-Mu tempat (kami) kembali,"
لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ ۖ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا ۚ أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
Bacaan latin: lā yukallifullāhu nafsan illā wus'ahā, lahā mā kasabat wa 'alaihā maktasabat, rabbanā lā tu`ākhiżnā in nasīnā au akhṭa`nā, rabbanā wa lā taḥmil 'alainā iṣrang kamā ḥamaltahụ 'alallażīna ming qablinā, rabbanā wa lā tuḥammilnā mā lā ṭāqata lanā bih, wa'fu 'annā, wagfir lanā, war-ḥamnā, anta maulānā fanṣurnā 'alal-qaumil-kāfirīn
Artinya: "Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa), "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir."
Dikutip dari laman resmi Qur’an Kemenag, berikut ini adalah tafsir Surat Al Baqarah Ayat 284-286 Latin dan terjemahannya:
Allah mengetahui semua dan akan meminta pertanggungjawaban manusia, sebab kekuasaan-Nya meliputi seluruh jagat raya. Milik Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi, dan Dialah yang mengatur dan mengelola semua itu.
Tersirat dalam Surat Al Baqarah Ayat 284-286, apa pun yang ada di dalam hatimu atau kamu sembunyikan, niscaya Allah akan memperhitungkannya sesuai dengan perbuatan itu, dan akan memberikan balasan yang setimpal.
Dia mengampuni siapa yang Dia kehendaki sesuai dengan sikap dan kehendak hamba-Nya, yaitu yang menyesali perbuatannya, bertekad untuk tidak mengulangi dan memohon ampunan, atau Dia akan mengampuni walau tanpa permohonan ampunan dan mengazab siapa yang Dia kehendaki sesuai sikap hamba-Nya yang selalu melakukan doa dan maksiat. Semua pilihan berada di tangan manusia.
Siapa yang ingin diampuni, maka lakukanlah apa yang ditetapkan Allah guna meraih ampunan-Nya, dan siapa yang hendak berada dalam siksa, maka silakan langgar ketentuan-Nya. Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.
Seorang muslim harus menaati segala perintah Allah, sebagaimana dicontohkan Rasulullah SAW mengenai Surat Al Baqarah Ayat 284-286:
Sikap beliau dan para pengikutnya yang beriman menyangkut kitab suci Al-Quran dan kitab - kitab terdahulu serta para nabi dan rasul, yakni Nabi Muhammad. Beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya, yakni Al-Quran.
Nabi Muhammad dan orang - orang mukmin beriman kepada Allah bahwa Dia wujud dan Maha Esa, Mahakuasa, tiada sekutu bagi-Nya, dan Mahasuci dari segala kekurangan.
Mereka juga percaya kepada malaikat-malaikat sebagai hamba-hamba Allah yang taat melaksanakan segala apa yang diperintahkan kepada mereka dan menjauhi seluruh larangan-Nya.
Begitu juga dengan kitab-kitab-Nya yang diturunkan kepada para rasul, seperti Zabur, Taurat, Injil, dan Al-Quran, dan juga percaya kepada rasul-rasul-Nya sebagai hamba Allah yang diutus membimbing manusia ke jalan yang lurus dan diridai-Nya dalam Surat Al Baqarah Ayat 284-286.
Mereka berkata," Kami tidak membeda-bedakan seorangpun dengan yang lain dari rasul-rasul-Nya dalam hal kepercayaan terhadap mereka sebagai utusan Allah." Dan mereka berkata, "Kami dengar apa yang Engkau perintahkan, baik yang melalui wahyu dalam Al-Qur'an maupun melalui ucapan NabiMu, dan kami taat melaksanakan perintah-perintah-Mu dan menjauhi larangan-larangan-Mu." Dengan rendah hati mereka juga berucap," Ampunilah kami, Ya Tuhan kami, dan hanya kepada-Mu, tidak kepada selain-Mu, tempat kami kembali."
Tidak ada yang berat dalam beragama, dan tidak perlu ada kekhawatiran tentang tanggung jawab atas bisikan-bisikan hati, sebab Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.
Dia, yakni manusia mendapat pahala dari kebajikan yang dikerjakannya walaupun baru dalam bentuk niat dan belum wujud dalam kenyataan, dan dia mendapat siksa dari kejahatan yang diperbuatnya dan wujud dalam bentuk nyata.
Mereka berdoa," Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa dalam melakukan kesalahan karena suatu dan lain sebab.
Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami seperti orang-orang Yahudi yang mendapat tugas yang cukup sulit karena ulah mereka sendiri, misalnya untuk bertobat harus membunuh diri sendiri.
Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya, baik berupa ketentuan dalam beragama maupun musibah dalam hidup dan lainnya.
Maafkanlah kami, yakni hapuslah dosa-dosa kami, ampunilah kami dengan menutupi aib kami dan tidak menghukum kami akibat pelanggaran, dan rahmatilah kami dengan sifat kasih dan rahmat-Mu yang luas, melebihi penghapusan dosa dan penutupan aib.
Engkaulah pelindung kami, karena itu maka tolonglah kami dengan argumentasi dan kekuatan fisik dalam menghadapi orang-orang kafir.
Melansir buku Ayat-Ayat Pilihan: Untuk Santri dan TPA oleh Latif Ustman (2012), berikut adalah kandungan Surat Al Baqarah ayat 284-286 dan terjemahannya:
ketgambKeutamaan ayat 284-286 (Foto: Parboaboa/Ratni) #end
Melansir buku Doa-Doa Terbaik Sepanjang Masa oleh Ahmad Zacky El-Syafa (2013), dalam sejumlah hadits Rasulullah, ada beberpa keutamaan dari ayat-ayat terakhir Surat Al Baqarah ayat 284-286 Latin ini, terutama bagi yang rutin membaca dan mengamalkan ayat-ayat tersebut, yaitu:
Dari Ibnu Abbas, diceritakan bahwa ketika Rasulullah SAW menghadapi Malaikat Jibril, tiba-tiba terdengar suara gemerincing di atasnya. Kemudian Malaikat Jibril menoleh ke langit dan berkata, "Ini adalah sebuah pintu langit yang dibuka, yang sebelumnya belum pernah dibuka sebelumnya.
Kemudian turunlah darinya seorang malaikat, dan malaikat itu mendatangi Nabi dan berkata kepadanya:
أبشر بنورين قد أوتيتهما، لم يؤتهما نبي قبلك: فاتحة الكتاب، وخواتيم سُورَةِ الْبَقَرَةِ، لَنْ تَقْرَأَ حَرْفًا مِنْهُمَا إِلَّا أُوتِيتُهُ،
Artinya: Bergembiralah kamu dengan dua cahaya yang telah diberikan kepadamu yang tidak pernah diberikan kepada seorang nabi pun sebelummu, yaitu Fatihatul Kitab dan ayat-ayat terakhir surat Al-Baqarah. Tidak sekali-kali kamu membaca satu huruf dari keduanya melainkan engkau diberinya. (HR. Muslim dan An Nasai).
Dari An-Nu'man ibnu Basyir, disampaikan bahwa Nabi Saw. bersabda, "Sesungguhnya Allah telah menulis Kitab-Nya sebelum menciptakan langit dan bumi dalam waktu dua ribu tahun.
Dia menurunkan dua ayat terakhir dari Kitab-Nya sebagai penutup surah Al-Baqarah. Tidaklah kedua ayat tersebut dibacakan dalam sebuah rumah selama tiga malam, melainkan setan tidak akan mendekatinya." (HR. Imam Hakim dan Imam Turmudzi).
Dalam hadits lain yang diriwayatkan oleh Ibnu Mas'ud, Rasulullah SAW bersabda:
"Barang siapa membaca empat ayat dari awal surat Al Baqarah, ayat kursi, dan dua ayat setelah ayat kursi, tiga ayat terakhir Al Baqarah. Maka dia dan keluarganya tidak dapat didekati setan dan segala sesuatu yang tidak disukainya. Selain itu, ayat-ayat tersebut juga dibacakan kepada orang yang gila, kecuali orang tersebut akan sembuh." (HR. Ad-Darimi)
Dari Abi Mas'ud berkata bahwa Rasulullah SAW telah bersabda:
عَنْ أَبِي مَسْعُودٍ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: "مَنْ قَرَأَ الْآيَتَيْنِ مِنْ آخِرِ سُورَةِ الْبَقَرَةِ فِي لَيْلَتِهِ كَفَتَاهُ
Artinya: Dari Ibnu Mas'ud, dari Nabi Saw. yang telah bersabda: Barang siapa yang membaca kedua ayat dari akhir surat Al-Baqarah di malam harinya, maka kedua ayat itu mencukupinya. (HR. Imam Ahmad).
Mengutip buku Indahnya Tahajud oleh Yunus Hanis Syam (2008), tidak ada waktu khusus untuk membaca Surat Al Baqarah Ayat 284-286 dan terjemahannya atau bisa dibaca kapan saja.
Namun, beberapa hadist menyebutkan bahwa membaca Surat Al Baqarah secara keseluruhan di waktu dan malam hari akan mendatangkan banyak keutamaan dan manfaat.
Sebagaimana termaktub dalam hadits dari Abu Mas'ud Al-Badri mengenai Surat Al Baqarah Ayat 284-286, Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ قَرَأَ بِالآيَتَيْنِ مِنْ آخِرِ سُورَةِ الْبَقَرَةِ فِى لَيْلَةٍ كَفَتَاهُ
Artinya: "Siapa yang membaca dua ayat terakhir dari Surat Al-Baqarah pada malam hari, maka ia akan diberi kecukupan." (HR Bukhari dan Muslim).
Demikianlah penjelasan tentang kandungan surat Al Baqarah ayat 284-286 Latin dan terjemahannya beserta dengan keutamaannya.
Semoga setelah memahami penjelasan tersebut dapat meningkatkan keimanan Anda kepada Allah SWT dan dapat menjadikan Anda menjadi manusia yang lebih baik lagi.
Editor : Lamsari Gulo
Tag : #al quran #surat al baqarah ayat 284-286 #islam #surat al baqarah #surat al baqarah ayat 284-286 latin