Winda | Internasional | 14-11-2023
PARBOABOA – Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) merupakan sebuah organisasi regional yang terdiri dari 11 negara anggota.
Organisasi yang didirikan pada 8 Agustus 1967 ini menjadi kekuatan penting dalam menjalin kerjasama dan integrasi di kawasan Asia Tenggara.
Salah satu tujuan berdirinya ASEAN yakni menjaga kedamaian dan meningkatkan kerjasama yang aktif dan saling mendukung dalam berbagai bidang seperti ekonomi, sosial, budaya, teknologi, dan administrasi antar negara.
Namun tahukah kamu, ternyata negara-negara ASEAN tersebut memiliki julukannya masing-masing yang terdengar unik dan menarik untuk dikaji.
Dilansir dari laman resmi setnasasean.id, julukan negara ASEAN ini mencerminkan sejarah, budaya, geografi, dan ciri khas dari masing-masing negara yang menjadikan identitas mereka.
Lantas, apa sajakah nama-nama julukan negara ASEAN dan alasannya? Yuk, temukan jawabannya dalam ulasan berikut ini!
Indonesia dikenal dengan julukan “Zamrud Katulistiwa” yang menggambarkan kekayaan alam luar biasa. Selain itu, julukan Negara ASEAN ini karena letak Indonesia yang melintasi garis Khatulistiwa.
Itulah sebabnya mengapa Indonesia memiliki keindahan alam yang sangat mengagumkan dengan ciri khasnya sendiri. Hutan tropisnya seringkali digunakan sebagai rumah bagi beragam flora dan fauna.
Selain itu, lautan yang mengelilingi pulau Indonesia bukan hanya sumber kehidupan bagi masyarakat lokal, tetapi juga menawarkan keindahan bawah laut yang mengagumkan.
Kekayaan sumber daya mineral dan hasil bumi seperti minyak bumi dan gas alam juga memberikan kontribusi besar terhadap ekonomi negara.
Terletak di pertemuan Benua Asia dan Benua Australia, dengan Samudra Hindia dan Samudra Pasifik yang mengelilinginya, Indonesia memiliki peran penting sebagai jembatan antara dua dunia.
Keberagaman geografis dan kekayaan alamnya menjadikannya salah satu negara paling unik di ASEAN.
Julukan khas "Negeri Jiran" untuk Malaysia ini tidak hanya mengacu pada kedekatannya geografis dengan Indonesia, tetapi juga mencerminkan hubungan sosial, budaya, dan ekonomi yang erat antara kedua negara.
Malaysia dan Indonesia memiliki daratan yang berbagi, yaitu pulau Kalimantan. Selain itu, sejarah panjang kedua negara tetangga ini juga memiliki hubungan yang saling mempengaruhi.
Kedekatan ini tidak hanya terlihat dalam pertukaran budaya, tetapi juga dalam kerjasama ekonomi yang kuat. Kedua negara memiliki ikatan yang mendalam, yang membantu memperkaya keragaman kawasan ASEAN.
Singapura memiliki julukan "Negeri Singa" yang mencerminkan semangat serta keberanian. Patung singa yang menjulang di pelabuhan utama menjadi simbol kegigihan dan keberanian dalam menghadapi berbagai tantangan.
Julukan Negara ASEAN ini selaras dengan kondisi ekonomi yang maju dan infrastruktur yang canggih pada negara ini. Selain itu, Singapura berhasil memadukan kemajuan dengan akar budayanya yang kental.
Brunei Darussalam dijuluki sebagai Negara Petro Dollar karena memiliki sumber pendapatan utama dari sektor minyak dan gas alam.
Julukan Negara ASEAN ini diberikan berkat kehandalan Brunei dalam mengelola ekonomi berbasis sumber daya alam menjadikannya salah satu negara paling makmur di ASEAN.
Meskipun memiliki wilayah yang kecil, Brunei telah berhasil mengelola sumber daya alamnya dengan bijak, yang mendukung kemakmuran dan pembangunan berkelanjutan.
Sumber pendapatan dari minyak dan gas alam juga memungkinkan negara ini untuk menyediakan layanan publik yang berkualitas tinggi kepada penduduknya.
Selanjutnya, julukan negara ASEAN yang satu ini terkenal dengan sebutan "Negeri Gajah Putih". Gajah putih dikenal sebagai hewan nasional Thailand dan menjadi simbol keberanian, kekuatan, dan semangat masyarakat di sana.
Gajah putih juga melambangkan kemakmuran dan kedaulatan negara ini. Pemberian julukan ini mencerminkan ikatan yang kuat antara budaya Thailand dengan gajah.
Selain itu, terdapat beragam peran penting yang dimainkan oleh gajah dalam sejarah dan kehidupan masyarakat Thailand.
"Naga Biru" menjadi sebutan khas untuk negara Vietnam yang menghubungkan negara ini dengan warisan mitologis yang kaya.
Naga sering kali hadir dalam legenda dan cerita rakyat Vietnam, melambangkan keberanian, kekuatan, dan kemakmuran. Naga juga menjadi lambang eratnya hubungan antara Vietnam dan warisan budayanya yang beragam.
Laos dijuluki sebagai “Tanah Terkunci”. Julukan Negara ASEAN ini disebabkan karena Laos tidak memiliki lautan dan wilayahnya terkunci oleh Vietnam, Myanmar, China, Kamboja, dan Thailand.
Secara umum, hal ini tentunya cukup merugikan Negara Laos karena tidak bisa mengandalkan kekayaan laut untuk menambah pendapatan negara.
Meski demikian, Negara Laos masih dilalui oleh Sungai Mekong, sehingga kondisi pertaniannya dapat berkembang dengan cukup baik. Masyarakat di sana juga memanfaatkan sungai tersebut untuk sarana transportasi.
Kamboja terkenal dengan Angkor Wat, yakni sebuah kuil yang mengesankan dan diakui sebagai salah satu warisan dunia oleh UNESCO.
Angkor Wat bukan hanya sebagai contoh arsitektur yang luar biasa, tetapi juga memiliki makna spiritual dan sejarah yang mendalam.
Sebagai kuil Hindu terbesar di dunia, Angkor Wat pernah menjadi pusat kehidupan spiritual dan budaya masyarakat Kamboja pada masa lalu.
Kuil ini melambangkan identitas bangsa dan merupakan sumber kebanggaan budaya, mengingatkan kita akan masa kejayaan dan kemegahan Kerajaan Khmer yang pernah berdiri.
Negara Filipina dijuluki sebagai “Tanah Air Para Raja” karena wilayah tersebut diyakini sebagai tempat yang pernah menadi pusat kekuasaan berbagai kerajaan berpengaruh, seperti Kerajaan Tondo, Kerajaan Majapahit, dan Kerajaan Moro.
Julukan Negara ASEAN ini tidak terlepas dari catatan sejarah yang panjang dan beragam dalam politik, budaya, dan perdagangan. Sejarah kerajaan ini memberikan kontribusi berharga terhadap perkembangan sosial dan budaya Filipina.
Julukan tersebut mengingatkan kita pada masa lalu yang penuh prestasi dan keberanian para raja, yang terus menjadi bagian integral dari identitas Filipina saat ini.
Julukan "Negeri Seribu Pagoda" merujuk pada kekayaan budaya spiritual dan keragaman di Myanmar. Negara ini dipenuhi dengan ribuan pagoda yang tersebar di seluruh wilayahnya, masing-masing membawa cerita dan makna yang unik.
Pagoda ini menjadi pusat kehidupan spiritual dan merupakan simbol perdamaian dan harmoni dalam masyarakat Myanmar.
Selain itu, Pagoda, sebagai elemen penting dalam Buddhisme, mencerminkan keyakinan spiritual yang tinggi dalam memeluk agamanya.
Seperti halnya negara lain di Asia Tenggara, Timor Leste juga memiliki julukan yang khas, yaitu "Bumi Loro Sae." Julukan ini merujuk pada keindahan pemandangan pegunungan dan pantai yang melimpah di negara ini.
Sebagian besar terdiri dari daerah pegunungan yang membentang dari timur ke barat memberikan pesona alam yang unik.
Selain itu, pantai indah di sepanjang pantai Timor Leste menambah daya tarik negara ini sebagai tujuan pariwisata yang menawan.
Seperti Indonesia, Timor Leste juga kaya akan kekayaan alamnya. Dengan julukan "Bumi Loro Sae," negara ini memamerkan pesona alamnya yang luar biasa, menambah daya tariknya sebagai salah satu destinasi eksotis di Asia Tenggara.
Demikianlah 11 nama julukan negara ASEAN lengkap dengan maknanya. Selamat membaca dan semoga bermanfaat!
Editor : Juni
Tag : #asean #negara asean #internasional #julukan negara asean #organisasi internasional