PARBOABOA, Pematang Siantar - Harga telur di Kota Pematang Siantar dan sekitarnya mengalami kenaikan beberapa waktu terakhir.
Menurut salah seorang warga Kelurahan Martoba, Kota Pematang Siantar, Endang (36), harga telur saat ini sudah sangat mahal.
“Mahal kali sekarang harga telur, yang biasanya telur ukuran sedang seharga Rp1.400 hingga Rp1.500 per butir kini menjadi Rp2.200 per butir,” katanya kepada PARBOABOA Selasa (18/7/2023).
Endang mengaku tidak akan membeli banyak telur selama harga telur masih tetap mahal. Ia hanya akan membeli telur per butir sesuai keperluannya.
“Tidak mau beli banyak lah, kan lagi mahal. Nanti kalo enggak mahal lagi baru saya beli banyak,” katanya.
Endang hanya berharap harga telur bisa turun ke harga semula.
Keluhan akan mahalnya harga telur juga disampaikan Marlena (56) seorang pedagang kue bakar. Ia mengeluhkan harga harga telur yang terlampau mahal dan belum juga kembali ke harga normal.
“Susah kali lah, apalagi buat kue ini perlu telur. Mau tidak mau harus dibeli untuk buat kue. Karena dari ini lah penghasilan saya saat ini,” ungkapnya.
Marlena merasa bingung antara menaikkan harga dagangannya atau tidak, karena semenjak harga telur naik, untung yang ia dapat dari usaha kue bakarnya ini sangat tipis.
“Untungnya saya jualan hanya habis untuk biaya keseharian. Padahal yang biasanya bisa nabung, kini tidak bisa lagi,” ujarnya.
Sementara menurut salah satu pedagang telur di Pasar tradisional Parluasan Kota Pematang Siantar, Rani (45) juga mengeluh karena harga telur yang naik beberapa bulan terakhir.
Rani mengaku biasanya menjual Rp54 ribu per papan berisi 30 butir telur. Kini ia terpaksa menaikkan dagangannya menjadi Rp66 ribu per papan.
“Iya, sudah beberapa bulan ini harga telur melonjak kali. Yang biasanya saya jual Rp54 ribu sekarang Rp66 ribu,” katanya
Dengan kenaikan harga tersebut, Rani merasakan adanya penurunan penjualan, karena pembeli dagangannya menurun drastis. Misalnya pembeli yang sebelumnya mau membeli telur 1 sampai 2 papan, kini hanya beli per butir saja.
“Semenjak harga telur naik, pembeli telur di sini berkurang drastis. Adapun pembeli hanya membeli beberapa butir saja, tidak banyak seperti biasa. Sampai-sampai terkadang rugi, karena terlalu lama tidak dibeli akhirnya ada beberapa telur yang tidak segar bahkan tidak bisa dijual lagi,” ungkapnya.
Senada dengan Rani, Irwan (39) seorang pemilik toko grosir telur di Pematang Siantar meminta Pemerintah Kota Pematang Siantar mengambil langkah menstabilkan harga telur di pasaran.
“Karena pengambilan ke pabrik dengan yang saya jual untungnya sangat tipis. Saya tidak bisa menjual lebih mahal lagi ke pedagang kecil, karena jika saya jual lebih mahal pelanggan akan lari ke grosir lainnya,” jelasnya.
Irwan mengaku hanya mengambil untung Rp100 per butirnya karena jika mengambil untung lebih banyak, tidak ada yang mau membeli darinya.
"Tapi kita juga belum tahu kapan harga telur akan kembali normal," imbuhnya.
Menanggapi kenaikan harga telur di pasaran, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah (UKM) dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Pematang Siantar, Herbet Aruan mengatakan dinasnya tengah melengkapi dokumen perencanaan.
“Saat ini kita sedang melengkapi semua kelengkapan administrasi dan dokumen perencanaan untuk mengupayakan harga telur akan turun kembali,” jelasnya.
Herbet menambahkan dinasnya akan terus memantau perkembangan harga telur dan berupaya agar harga telur kembali ke harga normal.