parboaboa

Aksi Begal Munculkan Kejahatan Lain, Kriminolog: Faktor Pengakuan Kelompok Anak Muda, Bukan Lagi Motif Ekonomi

Anugrah Andriansyah | Kriminal | 28-06-2023

Foto ilustrasi aksi begal. (Foto: Visordown)

PARBOABOA, Medan - Begal merupakan kejahatan yang saat ini marak terjadi di Indonesia. Di hampir semua daerah di Indonesia, pelaku begal kerap melancarkan aksinya, tak terkecuali di Kota Medan, Sumatra Utara.

Di kota itu, kejahatan begal telah memakan korban. Adalah Insanul, mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Sumatra Utara (UMSU) terpaksa meregang nyawa karena perbuatan begal, pertengahan Juni lalu.

Kepolisian Daerah (Polda) Sumatra Utara bahkan telah menangkap 140 tersangka dari 97 kasus kejahatan jalanan mulai dari pencurian dengan kekerasan, penganiayaan, dan pemberatan selama Juni 2023.

Kriminolog dari Universitas Indonesia, Adrianus Meliala mengatakan, kejahatan jalanan seperti begal bukan hanya karena faktor ekonomi, tapi karena ingin mendapat pengakuan.

Menurutnya, motif pengakuan untuk kemudian melakukan tindakan begal lebih banyak dilakukan kelompok anak muda.

“Tidak (karena faktor ekonomi). Lebih karena perilaku kelompok, khususnya golongan anak muda,” katanya kepada PARBOABOA, Rabu (28/6/2023).

Adrianus menilai, begal bisa dianggap sebagai masalah sosial jika kejahatan itu sudah mengganggu ketenteraman masyarakat. Apalagi dari masalah sosial itu, kejahatan begal kemudian merembet menjadi persoalan ekonomi.

“Misalnya orang menjadi tidak berani keluar atau pulang malam. Orang tidak berani masuk wilayah tertentu. Orang juga tidak berani makan di luar atau di tempat-tempat tertentu. Itu semua ada dampak ekonominya,” jelasnya.

Adrianus juga meminta agar kejahatan begal harus dibabat habis agar tak menjadi hal yang menakutkan bagi masyarakat. Ia ingin aparat keamanan menumpas dan mencegah kejahatan begal secara konsisten.

“Tegakkan hukum secara berkelanjutan, tegas dan tanpa pandang bulu,” ucap Adrianus.

Apalagi, lanjut Adrianus, pelaku begal tak memandang siapa korbannya. Begal, kata dia, bisa menyasar semua kalangan termasuk sopir ojek daring yang menjadi salah satu kelompok rentan yang sering menjadi korban begal.

"Pelaku begal juga mempunyai sindikat dan terorganisasi. Para pelaku begal juga punya keberanian dan memiliki persiapan dalam menghadapi korban," imbuh dia.

Salah seorang sopir ojek daring, Joko Lesmana mengaku khawatir akan maraknya kejahatan yang disebabkan oleh begal. Hal itu lah yang selalu menghantui Joko setiap harinya, terutama di malam hari.

“Ada perasaan was-was ketika malam hari. Apalagi melewati wilayah-wilayah tertentu yang sepi dan gelap. Sekarang bukan takut hantu. Tapi takut begal,” katanya.

Harus Ada Tindakan Tegas Aparat Keamanan

Di sisi lain, aparat keamanan diminta untuk memberantas kejahatan begal di seluruh Indonesia, terutama di Kota Medan yang telah mengakibatkan jatuhnya korban jiwa.

Kapolrestabes Medan, Kombes Valentino Alfa Tatareda mengaku telah meningkatkan pengawasan untuk memberantas kejahatan begal. Pengawasan ini, kata Valentino, juga didukung Polda Sumatra Utara, Komando Militer (Kodim) Medan dan Pemerintah Kota Medan.

Tidak hanya itu, antisipasi tindak kriminal di jalanan termasuk aksi begal dilakukan dengan cara patroli dan penyekatan di sejumlah titik maupun di perbatasan Kota Medan. Penyekatan yang akan dilakukan nanti bukan untuk masyarakat umum, tetapi berdasarkan kriteria tertentu.

“Polrestabes Medan akan melakukan patroli kegiatan stasioner dengan sasaran kelompok motor, geng motor, antisipasi kasus curas, curat dan curanmor serta tawuran yang terjadi pagi, siang atau malam hari. Kami juga akan melakukan langkah-langkah sesuai evaluasi untuk melakukan penyekatan di beberapa titik,” kata Valentino.

Sebelumnya, Wali Kota Medan, Bobby Nasution mengatakan Pemko Medan mendukung penuh Polrestabes Medan dan TNI mengendalikan dan memberantas aksi begal.

Apalagi menurut Bobby, kejahatan begal telah mengganggu citra Kota Medan yang aman dan nyaman.

“Selain itu bentuk dukungan lainnya juga kita lakukan melalui pemuka-pemuka agama dan tokoh-tokoh masyarakat untuk bersama-sama secara kolaboratif membangun sistem keamanan lingkungan termasuk melalui siskamling terpadu,” imbuh Bobby.

Editor : Kurnia

Tag : #begal    #kejahatan    #kriminal    #keamanan    #medan    #berita sumut   

BACA JUGA

BERITA TERBARU